Mamuju (ANTARA Sulbar) - Perwakilan Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat terus berupaya meningkatkan kualitas layanan program Keluarga Berencana (KB), sebagai upaya mengendalikan dari ancaman ledakan penduduk di daerah itu.

"Layanan program KB tetap menjadi titik fokus untuk meredam jumlah kelahiran. Salah satu upaya yang kita laksanakan saat ini adalah dengan mengadakan pelatihan CTU IUD dan Implan bagi tenaga dokter," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar, H.Abdullah Kemma, SE, MSi di Mamuju, Sabtu.

Menurutnya, program prioritas nasional 2009-2014 yang digulirkan pemerintah pusat tentu masih menitikberatkan pada bidang kesehatan termasuk program KB sehingga dibutuhkan peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB pada 23.500 klinik pemrintah dan swasta.

Guna mendukung pelaksanaan program prioritas nasional kata dia, maka BKKBN ikut mengambil peran dengan merumuskan program strategis dengan berbagai kegiatan antara lain melalui penguatan sumberdaya penyelenggara program baik internal BKKBN maupun bagi mitra kerja swasta.

"Penguatan sumberdaya manusia menjadi penting dalam mewujudkan program prioritas. Kita berharap, pelatihan ini ikut memberikan warna dalam rangka mendukung program prioritas layanan KB di daerah," kata Abdullah Kemma.

Ia menyampaikan, dokter tidak hanya sebatas mitra kerja BKKBN, namun lebih dari itu juga merupakan ujung tombak dalam mendukung suksesnya program KB.

Selama ini kata dia, peran dokter telah ikut berkontribusi besar dalam memberikan layanan kontrasepsi baik melalui jalur pemerintah maupun melalui jalur swasta.

Karena itu, keberhasilan program KB juga sangat ditentukan oleh peran tenaga dokter yang terlatih dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang hendak ber KB.

"Pelaksanaan pelatihan ini sangatlah penting bagi para dokter untuk menambah pengetahuan dan keterampilan yang lebih memadai sehingga pelayanan yang diberikan benar-benar sesuai standar layanan yang telah ditentukan. Hal ini juga sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap jaminan layanan kesehatan berkualitas," jelasnya lagi.

Abdulla menambahkan, gambaran laju pertumbuhan penduduk Sulbar termasuk tertinggi di Indonesia mencapai 2,68 persen per tahun. Jumlah kelahiran di Sulbar dalam setiap hari mencapai lebih 300 orang atau rata - rata 18 orang bayii lahir setiap jam.

  "Yang memprihatinkan karena jumlah kelahiran yang tinggi di Sulbar itu mayoritas justru pada keluarga miskin, mereka secara ekonomi kurang mampu tapi memiliki banyak anak, sehingga berpengaruh pada kemampuan membiayai pendidikan anak dan sektor kesehatan keluarga," katanya. M Yusuf

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024