Makassar (ANTARA) - Sebanyak 120 ekor sapi di Desa Pattiro Deceng, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan tercatat terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 398 ekor sapi ternak warga.

Ketua Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himakaha FK Unhas Makassar, Ahmad Rayhan Putra Hasrun yang dikonfirmasi dari Makassar, Sabtu, mengatakan, pemeriksaan terhadap hewan ternak merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat.

"Kontribusi dari Ormawa adalah membantu tim PPK Ormawa kami dalam rekrutmen volunter, pengurusan administrasi, hingga mendampingi langsung di lapangan dan kami berharap sinergi ini terus berlanjut untuk menjawab permasalahan di desa," ujarnya.

Ahmad Rayhan mengatakan dirinya bersama semua tim dari Unhas yang turun langsung memeriksa hewan ternak warga juga memberikan edukasi dan mengobati sapi yang terkena PMK dengan pemberian vaksin secara gratis.

"Ada banyak yang turun dari Unhas, ada dari peternakan, kedokteran hewan dan lainnya. Kita semua turun ke lokasi ini untuk mengedukasi dan mengobati ternak yang terkena penyakit," katanya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Maros, drh Nana mengapresiasi vaksinasi dan pemberian vitamin gratis bagi peternak.

Nana menegaskan pentingnya kolaborasi dengan kampus untuk memperluas jangkauan program vaksinasi.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Mahasiswa membentuk kolaborasi yang melibatkan dinas dan masyarakat. Harapannya, kegiatan ini dapat dilanjutkan di kecamatan lain karena kami sangat terbatas dari sisi SDM. Kolaborasi seperti ini sangat membantu percepatan vaksinasi,” ujarnya.

Program ini tidak hanya menjadi bentuk intervensi kesehatan hewan, tetapi juga pembelajaran bermakna bagi mahasiswa.

Dosen pendamping PPK Ormawa, drh. Muh. Ardiansyah Nurdin, menyebut bahwa kegiatan ini menjadi sarana membentuk karakter kepemimpinan dan rasa pengabdian sosial.

"Inilah bentuk pengabdian yang membangkitkan empati adik-adik mahasiswa. Kegiatan seperti ini sangat jarang dilakukan karena melibatkan sinergi nyata dengan aparat desa dan pemerintah. Kami dukung penuh, karena ini berdampak langsung ke masyarakat,” ucapnya.


Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025