Makassar (ANTARA Sulsel) - Koordinator Daerah USAID Prioritas di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Erni mengatakan alasan membantu orang tua telah memicu tingkat literasi siswa di sejumlah SD di Kabupaten Bantaeng masih rendah.

"Pada penelitian yang dilakukan USAID Prioritas di Bantaeng pada akhir November, masih ditemui sejumlah siswa yang sama sekali tidak bisa membaca," kata Erni menanggapi kondisi siswa SD di wilayah kerjanya, Kamis.

Dia mengatakan selain ditemukan siswa yang tidak bisa membaca, beberapa dari mereka bahkan sama sekali tidak mengenal huruf.

Hal itu dibenarkan Anita yang merupakan salah seorang peneliti USAID Prioritas.

Menurut dia, apabila anak-anak kelas tiga yang tidak bisa membaca ini dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi, mereka akan kesulitan memahami pelajaran dengan baik karena kontennya makin kompleks.

"Kalau membaca saja tidak bisa, tentu mereka akan kesulitan mengikuti proses pembelajaran. Kapasitas keilmuan dan ketrampilan mereka akan sulit berkembang," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SDN 9 Lembang, Kabupaten Bantaeng mengatakan beberapa siswa kelas tiga di sekolahnya tidak mampu membaca, karena harus berjuang bersama orang tua mencari nafkah hidup.

"Mereka jarang masuk sekolah karena harus membantu orang tuanya memelihara dan memanen rumput laut," ujarnya.

Sementara dipihak lain, lanjut dia, siswa tersebut tetap harus naik kelas walau tidak bisa membaca, karena pemerintah mengundangkan bahwa tidak boleh ada anak yang tinggal kelas.

Dengan demikian, kendati siswa sama sekali tidak mampu membaca, mereka tetap harus dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi.

Padahal mereka jarang masuk dan tidak bisa mengikuti pelajaran pada level kelas yang lebih tinggi.

"Kondisi inilah yang menyulitkan kami di lapangan," katanya.

Menurut Koordinator Daerah USAID Prioritas untuk daerah Bantaeng, di Kecamatan Bonto Jonga, salah satu daerah di Bantaeng, siswa juga sering tidak masuk karena membantu orang tua menjadi buruh tani.

"Saat musim panen tiba, bersama keluarga, para siswa sekolah dasar tersebut pergi menyebar menjadi buruh tani ke berbagai daerah di sekitar Bantaeng seperti Bulukumba, Sinjai dan lainnya," ujarnya.

Penelitian kemampuan literasi siswa ini dilakukan Lembaga Hibah Amerika USAID Prioritas pada tiga kabupaten di Sulawesi Selatan yakni Kabupaten Maros, Wajo dan Bantaeng.

Sebagian kemampuan literasi yang diuji adalah kemampuan menyebut huruf, kemampuan membaca kata beraturan dan tidak beraturan, kemampuan membaca cerita dan kemampuan memahami suatu cerita.  J Susilo

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024