Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat, menyalurkan bantuan berupa penerangan lampu KED Tenaga Surya sebanyak 89 unit untuk komunitas nelayan yang ada di wilayah Kepulauan Balak-Balakang, Kabupaten Mamuju.
"Bantuan penerangan lampu tenaga Surya ini peruntukkannya bagi masyarakat yang ada di kawasan kepulauan Balak-Balakang karena daerah itu memang belum bisa menikmati listrik dari PLN," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Pesisir DKP Sulbar, H Muhammad Alif di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, bantuan penerangan lampu bagi masyarakat nelayan di pulau itu merupakan hal yang paling dinanti-nanti masyarakat, setelah sebelumnya hanya mengandalkan mesin genset untuk mendapatkan suplai listrik.
"Listrik tenaga surya sangatlah ekonomi karena masyarakat tak perlu berpikir untuk membeli bahan bakar minyak (BBM). Dengan begitu, maka kos biaya masyarakat nelayan akan bisa ditekan," katanya.
Karena itu kata dia, pemerintah provinsi akan kembali mengajukan anggaran bantuan pengadaan lampu tenaga surya melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015.
Alif belum menjelaskan berapa kebutuhan anggaran untuk pengadaan listrik tenaga surya untuk memenuhi semua kebutuhan dari delapan gugusan pulau berpenghuni yang ada di Kecamatan Balak-Balakang.
"Bantuan 89 unit untuk listrik tenaga surya belum bisa menjangkau seluruh masyarakat yang ada di Balak-Balakang sehingga masyarakat yang belum menerima bantuan bisa bersabar," jelas Alif.
Dia menambahkan, masyarakat pesisir nelayan juga akan bisa menambah nilai pendapatan mereka dengan adanya bantuan listrik tenaga surya karena masyarakat tak lagi berpikir untuk mengeluarkan biaya pembelian BBM jenis solar maupun premium. Nurul H
"Bantuan penerangan lampu tenaga Surya ini peruntukkannya bagi masyarakat yang ada di kawasan kepulauan Balak-Balakang karena daerah itu memang belum bisa menikmati listrik dari PLN," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Pesisir DKP Sulbar, H Muhammad Alif di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, bantuan penerangan lampu bagi masyarakat nelayan di pulau itu merupakan hal yang paling dinanti-nanti masyarakat, setelah sebelumnya hanya mengandalkan mesin genset untuk mendapatkan suplai listrik.
"Listrik tenaga surya sangatlah ekonomi karena masyarakat tak perlu berpikir untuk membeli bahan bakar minyak (BBM). Dengan begitu, maka kos biaya masyarakat nelayan akan bisa ditekan," katanya.
Karena itu kata dia, pemerintah provinsi akan kembali mengajukan anggaran bantuan pengadaan lampu tenaga surya melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015.
Alif belum menjelaskan berapa kebutuhan anggaran untuk pengadaan listrik tenaga surya untuk memenuhi semua kebutuhan dari delapan gugusan pulau berpenghuni yang ada di Kecamatan Balak-Balakang.
"Bantuan 89 unit untuk listrik tenaga surya belum bisa menjangkau seluruh masyarakat yang ada di Balak-Balakang sehingga masyarakat yang belum menerima bantuan bisa bersabar," jelas Alif.
Dia menambahkan, masyarakat pesisir nelayan juga akan bisa menambah nilai pendapatan mereka dengan adanya bantuan listrik tenaga surya karena masyarakat tak lagi berpikir untuk mengeluarkan biaya pembelian BBM jenis solar maupun premium. Nurul H