Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menjamin tidak ada kader atau pemilik suara yang mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Ancol, Jakarta.

"Tidak ada kader Golkar Sulsel yang mengikuti Munas versi Agung Laksono di Ancol," tegasnya di Makassar, Kamis.

Syahrul mengatakan, semua pemilik suara pada Munas Golkar baik DPD provinsi maupun DPD kabupaten/kota di Sulsel telah menyatakan komitmen untuk solid mendukung Munas Golkar di Bali.

Dua hari sebelum Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, telah dilaksanakan pertemuan dengan seluruh DPD di Sulsel dan membuat komitmen bersama untuk tunduk dan patuh terhadap aturan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.

"Selama ini yang saya tahu tidak ada kader yang ke Ancol. Mereka janji tidak mau ke sana dan itu ditegaskan berulang kali. Kalau ada, itu sebuah pelanggaran," jelasnya.

Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini mengaku jika dirinya sangat menghargai dan mempercayai semua kadernya. Dia menganggap semua kader Golkar di Sulsel punya integritas.

Syahrul bahkan tidak mau beranggapan lain sebelum mendapatkan bukti-bukti yang kuat mengenai adanya kader yang menghadiri dua munas.

"Jika ada kader Golkar yang hadir di Munas Bali kemudian hadir lagi di Munas Ancol, secara moral itu jelas tidak bagus. Apalagi sampai ambil uang," katanya.

Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu bahkan menyebut kader Golkar yang menghadiri dua munas adalah kader yang mempunyai perilaku buruk.

"Kalau ada kader seperti itu, berarti itu kader gila. Saya rasa kader seperti itu adalah kader yang tidak memahami aturan dan kader kepala batu," sebutnya.

Syahrul menyatakan, Golkar tidak bisa menerima kader semacam itu. Jika terbukti ada yang menghadiri dua munas maka akan dipecat.

"Munas kan sudah memutuskan bahwa yang hadir di Munas Ancol akan dipecat. Jadi tunggu saja sanksi dari partai. Ada aturan yang mengikat bagi semua kader," katanya. Sigit Pinardi   

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024