Makassar (ANTARA Sulsel) - DPRD Makassar meminta kepada rumah produksi (PH) Film "Bombe" (Permusuhan) yang sukses ditonton oleh warga Makassar di Studio XXI Mal Ratu Indah (MaRi) dan Mal Panakkukang agar memberikan deviden kepada pemerintah kota.

"Dalam film karya anak Makassar itu laris manis di sejumlah studio film di mal. Sebagian anggaran casting dalam film itu ada anggaran dinas pariwisata, makanya kita minta agar memberikan deviden kepada pemerintah," kata Ketua Komisi B DPRD Makassar Amar Busthanul di Makassar, Senin.

Ia mengatakan, gelontoran dana APBD yang masuk dalam film besutan artis lokal Makassar, Syahrir Arsyad Dini alias Rere Art2tonic itu tidaklah besar jika dibandingkan dengan nilai produksinya.

Anggaran Pemerintah Kota Makassar yang digelontorkan melalui Dinas Pariwisata Makassar itu sebesar Rp400 juta lebih dari total biaya produksi senilai Rp2 miliar lebih.

"Kalau melihat bantuan anggaran yang masuk dalam biaya casting itu tidak besar kalau dibandingkan dengan total keseluruhannya. Tetapi bagi kami, anggaran Rp400 juta itu cukup besar. Nah, yang perlu diketahui itu uang pemerintah dan harusnya ada bagi hasil yang bisa diberikan sebagai tambahan untuk PAD Makassar," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Makassar Rusmayani Majid mengatakan anggaran Rp400 juta itu bagian dari rangkaian promosi yang telah dianggarkan sebelumnya.

Mengenai suksesnya film "Bombe" itu di sejumlah studio film seperti XXI di Makassar, dirinya mengaku senang karena film itu bukan hanya diputar di kota ini melainkan diputar di daerah lainnya.

"Kita sejak awal tidak memikirkan mengenai bagi hasil dari film itu karena kami betul-betul fokus pada sosialisasi film itu dimana semua castingnya dilakukan di Makassar dan artis-artisnya juga asli warga kita," katanya.

Dalam film yang berdurasi 100 menit itu, beberapa kalangan memberikan apresiasi atas suksesnya pemutaran film itu di bioskop karena 100 persen menggunakan kebudayaan Makassar.

Film garapan sekelompok anak muda Makassar ini mencoba untuk menyampaikan sebuah pesan sarat makna. Melalui adegan demi adegannya, "Bombe" ingin membawa kita untuk merasakan dampak jika permusuhan terus terjadi di Kota Makassar.

Film ini diawali adegan dua gank anak sekolah dasar yang saling bermusuhan. Hampir setiap hari mereka berkelahi. Ada saja yang memicu pertengkaran mereka.

Adegan ini pun menyadarkan kita jika bibit permusuhan sebenarnya telah ada sejak kita kecil. Sebab secara tak sadar, demo dan tawuran yang kerap terjadi, membuat anak kecil melakukan yang sama, saling bombe` (bermusuhan). Ridwan Ch

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024