Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika (USAID) memberikan bantuan program penghematan energi berupa Indonesian Clean Energy Development (ICED) kepada Pemerintah Kota Makassar.

"Atas nama Pemkot Makassar saya mengucapkan banyak terima kasih. Program Hibah USAID-ICED ini sangat strategis dan penting dalam rangka menahan laju peningkatan emisi gas rumah kaca dan efisiensi energi," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan, program Indonesian Clean Energy Development (ICED) ini menjadikan Makassar sebagai percontohan penerapan Penerangan Jalan Umum (PJU LED). Selain hemat energi lampu PJU atau lampu jalan yang dipasang pada 77 titik di kota ini bisa dikontrol dari perangkat smartphone Ipad.

Hal ini merupakan pertama kalinya di Indonesia. Lampu penerangan jalan dengan menggunakan "smart lamp" atau lampu pintar yang dapat dikendalikan melalui tablet iPad dalam rangka untuk menghemat energi.

Menurut Danny, sapaan akrab wali kota, pemanfaatan teknologi mutakhir merupakan perwujudan dari konsep "smart city" yang sedang dikembangkannya.

Salah satu dimensi terpenting dari program kota pintar adalah bahwa kota saat ini seharusnya memberikan pelayanan yang menggunakan teknologi terkini dan membangun infrastruktur yang pintar. Hal ini agar dapat memberikan pelayanan yang efektif dan murah kepada seluruh masyarakat.

Smart Street Lighting Initiative (SSLI) atau Prakarsa PJU Cerdas Indonesia merupakan program yang dikordinasikan dengan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

SSLI ini juga dikerjasamakan dengan Deutsche Gesellschaft Fuer Internationale Zusammenarbeit (GIZ). SSLI ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi dari sektor penerangan jalan melalui lampu hemat energi (LED).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar, Muh Ansar mengatakan, titik penggantian lampu dilakukan di Jalan Haji Bau sebanyak 20 titik, Jalan Penghibur sebanyak 32 titik dan Jalan Pasar Ikan sebanyak 25 titik.

"Cahaya lampu LED ini telah mempertimbangkan kenyamanan pengguna jalan dan intensitas cahaya yang dihasilkan merupakan standar nasional Indonesia," ucap Ansar.

Di akhir acara, Danny langsung melakukan demonstrasi dengan menekan tombol "off" pada sebuah prangkat Ipad yang tersedia. Menakjubkan, lampu jalan yang ada di tempat itu pun langsung padam. Begitu halnya saat ia menekan tombol "on" maka seketika juga semua lampu kembali menyala.

Sementara itu, menurut Direktur Konservasi Energi Kementrian ESDM, Maritje Hutapea bahwa dipilihnya Makassar sebagai percontohan sekaligus kota pertama di Indonesia yang menggunakan sitem PJU cerdas ini karena Makassar memiliki transformasi yang jauh lebih baik.

"Kita juga melakukan identifikasi dulu, semacam studi dan kita melihat bahwa kota ini punya potensi cukup baik, PJU-nya disamping kita memang telah memiliki ikatan yang lebih bagus sejak dulu," ucapnya.

Harga per lampu adalah Rp10 juta belum termasuk sistem yang digunakannya. Lampu LED hanya menggunakan 120 watt sementara lampu sebelumnya yakni sebesar 250 watt. Selain itu ketahanan lampu mencapai 50 ribu jam atau jauh lebih lama jika dibandingkan lampu jalan konvensional yakni hanya bertahan hingga 10 ribu jam.

Salah satu Resident Legal Officer USAID Indonesia, Eric W Davis mengatakan bahwa apa yang dilakukan di Makassar ini merupakan salah satu keberhasilan yang pernah dicapai selama ini. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024