Makassar (Antara News) - Pemerintah Kota Makassar bersama lembaga donor (USAID-ICED) menyiapkan proyek penghematan energi sumber daya mineral sebagai bentuk implementasi Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011.
"Proyek penghematan energi listrik ini kami bangun bersama dengan USAID sebagai bentuk implementasi dari Inpres Nomor 13 Tahun 2011 serta Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang efisiensi penghematan energi listrik," ujar Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan, proyek penghematan listrik yang akan dibangun ini nantinya akan mampu melakukan penghematan lisrtrik sekitar 15 persen sehingga bisa dipastikan akan adanya cadangan daya dan efisiensi anggaran.
Dalam pelaksanaannya itu, dia mengaku jika tahap pertama yang dilakukannya yakni menggunakannya di gedung Menara Balaikota Makassar serta gabungan dinas-dinas.
"Kami sudah masuk tahap implementasi dan segera kami implementasikan di menara balaikota serta kantor gabungan dinas-dinas sehingga bisa dipastikan akan adanya efisiensi anggaran energi," katanya.
Ilham menyatakan, dalam membangun proyek ini, bukan hanya lembaga donor seperti USAID-ICED yang akan dilibatkan tetapi juga melibatkan pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
National Project Manager Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Asep Suwarna menjelaskan proyek ini untuk membantu pemkot dalam melaksanakan implementasi penghematan listrik, khususnya energi listrik penurunan gas rumah kaca.
"Kami mengharapkan implementasi dari proyek penghematan energi bisa menjadi percontohan di seluruh Indonesia, sebab ini yang pertama dilaksanakan," katanya.
Asep menambahkan kerjasama ini pada dasarnya adalah bantuan konsultan energi listrik, agar energi listrik dan pemakaian tenaga listrik di kota Makassar bisa lebih efektif.
"Wujud dari kerjasama ini dengan memberikan kesempatan kepada tenaga ahli untuk melakukan audit dan membentuk tim gugus penghemat listrik," ucap dia.
Senior Project Development Manager USAID-ICED, Hanny Johannes Berchmans mengatakan proyek ini telah dimulai sejak September 2012, dengan melakukan audit di menara Balaikota serta gabungan dinas-dinas.
Menurut dia, penggunaan sumber daya energi di perkotaan sudah sangat besar sehingga dibutuhkan suatu teroboson untuk mengurangi dan mengefisienkan daya tersebut agar bisa dinikmati sama masyarakat banyak.
"Kami menganalisa dan menghitung serta melihat masalah pemborosan listrik sudah sangat besar dan ini perlu dilakukan suatu terobosan untuk mencarikan solusi penghematannya dan salah satu yang kami laksanakan ini semoga bermanfaat," katanya.
Disebutkannya, beberapa gedung perkantoran di perkotaan salah satunya menara Balaikota Makassar 60 persen energi banyak digunakan untuk keperluan pendinginan ruangan (AC).
"Untuk gedung Balai Kota penggunaan terboros ada di AC yang mencapai 60 persen serta beberapa perangkat elektronik dan lampu. Kesimpulan ini berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh tim ahli," katanya.
Dalam proyek tersebut, tim akan mengganti sejumlah alat dan menggunakan alat khusus agar mampu melakukan penghematan secara langsung hingga 15 persen.
Ilham menambahkan, untuk proyek ini, diperkirakan akan berjalan efektif pada akhir 2013. Sebab saat ini masih dalam tahap evaluasi audit dan implementasi, yaitu `sharing` pembiayaan dengan pihak ketiga guna penghematan ini. (Editor : Kaswir)
Berita Terkait
Bawaslu buka lowongan 195 Panwascam Pilkada di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 22:22 Wib
BPPMDT Kemendes PDTT memberi pelatihan Desa Wisata di Bone
Jumat, 3 Mei 2024 22:15 Wib
KPU Makassar tetapkan perolehan kursi hasil Pemilu Legislatif 2024
Jumat, 3 Mei 2024 22:07 Wib
Perumda Pasar dan Kejari Makassar lanjutkan kerja sama perdata dan TUN
Jumat, 3 Mei 2024 21:35 Wib
Unhas paparkan pentingnya peningkatan layanan kesehatan di konferensi THT
Jumat, 3 Mei 2024 19:55 Wib
Basarnas Makassar menurunkan puluhan personel tangani bencana di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 19:19 Wib
Politeknik ATI Makassar masih buka pendaftaran maba lewat JARVIS Bersama dan Mandiri
Jumat, 3 Mei 2024 15:02 Wib
Prof Karta Jayadi terpilih sebagai Rektor Universitas Negeri Makassar
Jumat, 3 Mei 2024 13:43 Wib