Makassar (ANTARA Sulsel) - Balai Penelitian dan Pengembangan Budi Daya Air Payau (BPPBAP) Maros, Sulawesi Selatan, sedang mengembangkan teknologi inseminasi buatan udang windu.

"Pengembangan teknologi ini kami lakukan untuk menanggulangi semakin sulitnya memperoleh indukan udang windu secara alami," kata Kepala Instalasi Hatchery BPPBAP Maros Agus Nawang saat memamerkan teknologi tersebut pada peringatan Hari Nusantara ke-15 di Makassar, Selasa.

Agus mengatakan bahwa saat ini larva udang yang dihasilkan dengan inseminasi buatan masih lebih rendah jika dibandingkan dengan perkawinan secara alami.

"Jika secara alami mampu menghasilkan sekitar 200 ribu larva udang, dengan teknologi ini kami baru bisa menghasilkan sekitar 50 ribu larva atau 25 persen dari perkawinan secara alami," jelasnya.

Pihaknya masih akan terus melakukan penelitian dan perbaikan sehingga teknologi ini nantinya dapat diperkenalkan kepada masyarakat.

"Ini masih pada tahap riset dan akan terus kami sempurnakan agar nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," ujarnya.

Sementara itu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang sempat mengunjungi pameran tersebut mengatakan akan mendukung pengembangan teknologi tersebut.

"Apa yang bisa kami bantu akan kami bantu, karena ini bukan untuk Sulsel saja. Kalau ini berhasil yang lain bisa datang belajar ke Sulsel," kata Gubernur. AJS Bie

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024