Kolaka (ANTARA Sultra) - Kantor kementerian Agama Sulawesi Tenggara akan melaksanakan lelang jabatan bagi seluruh pegawai yang ada di kementerian itu untuk mengisi jabatan yang ada di kantor itu.
Kepala kemenag Sultra Muhammad Ali Irfan saat di temui di Kolaka mengatakan semua pejabat yang ada di kementerian itu berhak untuk mengikuti lelang jabatan itu.
"Lelang jabatan ini terbuka bagi siapa saja agar masyarakat bisa mengetahui secara transparan mengenai pengisian jabatan," katanya saat diwawancarai oleh sejumlah wartawan.
Menurutnya pihak kemenag akan melibatkan dua universitas di Sultra untuk menjadi tim penilai dalam lelang jabatan itu.
"Selain melibatkan dua universitas sebagai tim penilai pihak kemenag juga akan menjadi salah satu tim penilai," ungkapnya.
Langkah ini dilakukan agar para pejabat yang nantinya terpilih bisa bekerja sesuai dengan ilmu yang di milikinya dan punya potensi untuk mengembangkan kemenag ke depan.
Sementara proses ujiannya kata dia,juga menggunakan sistem komputerisasi sehingga tidak ada indikasi kecurangan yang terjadi dalam lelang jabatan itu.
"Dengan sistem seperti ini sudah tidak ada memakai lagi sistem pendekatan tapi memakai sistem daftar urutan kepangkatan," jelasnya.
Irfan juga mengatakan siapapun yang ada di daerah lain boleh mendaftarkan diri pada lelang jabatan itu karena terbuka secara umum namun penempatannya harus mengikuti aturan yang ada di kemenag.
"Yang pastinya siapapun itu kalau memang lulus dalam lelang jabatan itu harus ditempatkan dimana saja dalam lingkup kantor kemenag," ujar Ali Irfan. O. Tamindael
Kepala kemenag Sultra Muhammad Ali Irfan saat di temui di Kolaka mengatakan semua pejabat yang ada di kementerian itu berhak untuk mengikuti lelang jabatan itu.
"Lelang jabatan ini terbuka bagi siapa saja agar masyarakat bisa mengetahui secara transparan mengenai pengisian jabatan," katanya saat diwawancarai oleh sejumlah wartawan.
Menurutnya pihak kemenag akan melibatkan dua universitas di Sultra untuk menjadi tim penilai dalam lelang jabatan itu.
"Selain melibatkan dua universitas sebagai tim penilai pihak kemenag juga akan menjadi salah satu tim penilai," ungkapnya.
Langkah ini dilakukan agar para pejabat yang nantinya terpilih bisa bekerja sesuai dengan ilmu yang di milikinya dan punya potensi untuk mengembangkan kemenag ke depan.
Sementara proses ujiannya kata dia,juga menggunakan sistem komputerisasi sehingga tidak ada indikasi kecurangan yang terjadi dalam lelang jabatan itu.
"Dengan sistem seperti ini sudah tidak ada memakai lagi sistem pendekatan tapi memakai sistem daftar urutan kepangkatan," jelasnya.
Irfan juga mengatakan siapapun yang ada di daerah lain boleh mendaftarkan diri pada lelang jabatan itu karena terbuka secara umum namun penempatannya harus mengikuti aturan yang ada di kemenag.
"Yang pastinya siapapun itu kalau memang lulus dalam lelang jabatan itu harus ditempatkan dimana saja dalam lingkup kantor kemenag," ujar Ali Irfan. O. Tamindael