Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar mengusulkan anggaran tambahan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 untuk pengalokasian dana insentif bagi guru mengaji dan penyelenggara pendidikan anak usia dini (PAUD).

"Untuk menciptakan generasi pelanjut yang beradab, bermoral dan beretika memang tidak lepas dari pendidikan kerohanian, makanya kita ingin memberikan apresiasi kepada guru-guru mengaji dengan menambahkan alokasi insentif bagi guru mengaji," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.

Penegasan untuk menambahkan insentif pada guru-guru mengaji itu disampaikannya langsung pada semua pengurus Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Insonesia (BKPRMI) yang akan menggelar Musyawarah Daerah IX.

"Saya setuju memperbanyak penerima insentif guru mengaji. Saya akan segera mengusulkan anggaran untuk penambahan jumlah penerima insentif guru mengaji dan pendirian PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di mesjid-mesjid," katanya.

Ia mengatakan, penambahan insentif itu belum terlambat sehingga masih memungkinkan untuk menyelipkan anggaran tambahan jika dianggap perlu dan merupakan kebutuhan mendesak hingga Senin sebelum APBD 2015 disahkan.

Wali kota berharap agar anggota BKPRMI yang selama ini juga menjadi guru mengaji di mesjid-mesjid yang ada diharapkan mampu memakmurkan mesjid. Dia bahkan berharap dari mesjid muncul gerakan sosial yang berada.

"Saya ingin ada Gerakan Mesjid tidak Rantasa/jorok, cek kesehatan rutin di mesjid, dan pengadaan perpustakaan mesjid. Sebagai langkah awal kita usulkan dulu pendirian PAUD di mesjid," lanjutnya.

Danny, sapaan akrab wali kota menganggap bahwa mesjid merupakan kekuatan siar Islam dan merupakan tugas utama BKPRMI untuk memakmurkannya.

Karenanya, pada Musda yang bertajuk "Paradigma Baru BKPRMI Sebagai Gerakan Sosial" ini diharapkan mampu melakukan revolusi dalam mengembangkan organisasi dan mengambil peran aktif terutama memberi bimbingan kepada generasi muda bangsa dalam mengisi berbagai ilmu yang bermanfaat.

Ketua DPD BKPRMI Makassar Muzakkir Ali Djamil mengatakan bahwa remaja mesjid harus menjadi pionir gerakan sosial di Makassar dan tugas itu sedang dijalankan oleh anggota BKPRMI.

"Ada semangat yang harus kita tunjukan bahwa BKPRMI tidak hanya tinggal di mesjid tetapi ia harus hadir ketika ada kebakaran, banjir dan tentunya juga turut mendukung program Pemkot mewujudkan Makassar sebagai kota dunia yang nyaman untuk semua," katanya.

Muzakkir yang juga Ketua Komisi D DPRD Makassar itu menyatakan, kata "nyaman" pada visi pemerintah dapat juga dimaknai nyaman mengajar bagi guru mengaji.

Namun ia mengaku bangga setelah mendengar pernyataan wali kota yang setuju dengan penambahan jumlah penerima insentif bagi guru mengaji di kota Makassar.

Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Makasar ini menyebutkan, saat ini sebanyak 850 orang guru mengaji di kota ini telah mendapatkan insentif dan berharap tahun depan bisa bertambah menjadi 2.000 orang. S Muryono

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024