Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Sulawesi Selatan telah merampungkan hasil auditnya untuk proyek minyak dan gas (Migas) di Sengkang, Kabupaten Wajo dimana ditemukan adanya kerugian negara.

"Audit dari BPKP telah dirampungkan dan hasilnya sudah ada. Dalam audit itu ditemukan adanya kerugian negara dari proyek Migas sebesar Rp1,9 miliar," ujar Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sulselbar, Rahman Morra di Makassar, Senin.

Ia mengatakan, hasil audit dari BPKP Perwakilan Sulsel yang telah rampung itu sudah diserahkan ke Kejati Sulsel dan pada proyek yang menggunakan anggaran sebesar Rp40 miliar itu ditemukan penyelewengannya sebesar Rp1,9 miliar.

Dengan adanya hasil audit itu, kasus yang semula ditangani tim penyelidik itu masih dalam tahap penyelidikan kemudian ditingkatkan statusnya menjadi penyidikan.

"Karena penyidik masih menunggu kepastian mengenai ada tidaknya kerugian negara itu dan setelah hasil audit diserahkan, maka statusnya langsung kita tingkatkan ke tahap penyidikan," katanya.

Disebutkannya, proyek yang menggunakan anggaran sebesar Rp40 miliar tersebut, digunakan untuk pemasangan jaringan kepada 4.172 rumah di Kelurahan Atakkae, Maddukkelleng, Sengkang, Pattirosompe, Kelurahan Bulupabbulu di Kecamatan Tempe dan Desa Lempa di Kecamatan Pammana.

Namun setelah jaringan itu selesai terpasang sejak September 2013 lalu, proyek tersebut tidak berfungsi dengan baik sehingga masyarakat tidak dapat menikmati hasilnya.

Menurutnya, tim penyidik tidak memiliki wewenang untuk melakukan perhitungan kerugian negara, bahkan melakukan perhitungan bobot dan volume pekerjaan pada proyek tersebut.

"Jika sudah ada hasilnya tentu akan dilakukan evaluasi kemudian kembali kita lanjutkan proses penyidikannya," jelas Rahman Morra, mantan Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Bone.

Diketahui BUMD PT Wajo Energi Jaya, dan Energy Equity Epic Sengkang (EEES) merupakan dua perusahaan yang ditunjuk sebagai pelaksana proyek Migas di Kabupaten Wajo.

Pemerintah Pusat melalui Menteri BUMN telah menggelontorkan anggaran yang tidak sedikit untuk pembangunan proyek Migas di Kabupaten Wajo, Sulsel.

Dana sebesar Rp40 miliar yang dikucurkan pemerintah pusat untuk pemasangan jaringan instalasi gas rumah tangga sebanyak 4.172 titik sambungan pada Agustus lalu dan ditargetkan harus segera rampung hingga september 2013.

Untuk simulasi penggunaan gas rumah tangga tersebut, rencananya akan dimulai dengan dilakukannya penyambungan spuil ke kompor rumah tangga, sebagai langkah uji coba atas proyek tersebut.

Setelah itu, proyek akan dilanjutkan dengan penyambungan selang secara bertahap kepada masing-masing rumah yang semuanya ditargetkan ada 4.172 sambungan jaringan gas sebagai langkah awal.

Pada proyek "City Gas" tersebut setiap rumah yang telah dipasangkan jaringan gasnya, setiap rumah akan mendapatkan suplai alokasi gas sebesar 0,5 mmscdf yang dipasok dari PT. EEES. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024