Mamuju (ANTARA Sulbar) - Ketua Komisi I DPRD Sulawesi Barat, Syamsul Samad mengatakan, akan lebih mengedepankan "track record" (rekam jejak) bagi setiap calon anggota komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Periode 2015-2019.

Hal itu dilakukan dalam menentukan layak atau tidak mendapatkan posisi lima besar dari 12 calon yang akan terjaring.

"Ya, rekam jejak setiap calon anggota KIP akan menjadi penilain khusus bagi kami dalam menentukan layak tidaknya masuk menjadi komisioner pada lembaga terbaru yang dibentuk di daerah ini," kata Ketua Komisi I DPRD Sulbar, Syamsul Samad di Mamuju, Kamis.

Selain itu, komitmen dan integritas calon dalam membangun Sulbar juga salah satu penilain penting bagi kami, nanti kita lihat semuanya akan menjadi penilaian bagi kami, ujarnya.

Syamsul mengatakan, tes kepatutan bagi 12 calon anggota KIP yang dinyatakan sudah lolos dari psikologi, tes tersebut kemungkinan akan dilaksanakan pada pertengahan Januari 2015 dikarenakan masih banyaknya angenda DPRD Sulbar usai penetapan APBD 2015.

"Kemungkinan kita baru bisa laksanakan tes pertengahan bulan Januari karena setelah penetapan APBD ini masih bayak penyesuaian yang akan kita lakukan. Jadi, kami belum bisa mempunyai kesempatan dalam waktu dekat ini", papar Syamsul yang juga politisi dari Partai Demokrat ini.

Ia menambahkan, dirinya juga akan memberikan kesempatan bagi publik untuk memasukkan tanggapan atau penilaian diantaranya 12 calon yang akan mengikuti tahap seleksi akhir.

"Kami pasti membuka diri untuk menerima sumbangsi pemikiran sebelum menetapkan lima besar yang akan lolos seleksi. Informasi dari publik akan memudahkan kami memberikan penilaian terhadap para calon komisioner KIP Sulbar," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Humas Pemprov Sulbar, Ibrahim juga menyampaikan bahwa pengumuman 12 nama yang lolos hasil psikotes merupakan murni kerja keras peserta.

Artinya, tidak ada rekayasa dalama menentukan nama-nama yang direkomendasikan tim UNM karena hal itu sudah menyangkut integritas lembaga.

"Saat kami meminta kepada tim UNM untuk menjadi penguji psikotes maka hal yang pertama diminta adalah sikap independen pemerintah. Jadi, tidak mungkin ada rekayasa," kata Ibrahim.

Ia mengaku, saat ini beragam SMS hujatan telah ia terima. Namun, ia tidak mau menanggapi terlalu jauh karena hal ini telah menjadi keputusan tim psikotes.

  Ibrahim menyampaikan, nama-nama calon anggota KIP yang lolos dalam tahap tes psikotes untuk kemudian mengikuti tahap akhir di DPRD diantaranya, Dulhaj Muchtar Mahmud, SE, Andri Pramono, S.Sos, Dominikus Batoteng, S.IP, Alfian Thaip, A. Amri, SE, A. Fahriadi Kusno, ST, Rahmat, SH, MH, A. Ishaq Abdullah S.Sos, Ruslan Amirulla, Sulaiman Rahman, Sutarmin dan Mujadi, S.Pd.  FC Kuen

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024