Mamuju (ANTARA Sulbar) - Para seniman kampung Sulawesi Barat berniat untuk mengoleksi tulang bangkai ikan paus raksasa dengan panjang 7 meter dengan tinggi 1,5 meter yang terdampar di Kecamatan Sumare, Kabupaten Mamuju.

"Saya mendengar dari teman kalau ada ikan paus raksasa yang terdampar di pantai Sumare. Saat itu saya langsung kesana untuk melihatnya dan berniat ingin mengambil tulangnya kalau masyarakat desa setempat mengizinkan. Hal ini akan menambah koleksi tulang tengkorak yang saat ini sudah mencapai 10 tengkorak binatang yang masih utuh," kata Ketua Seniman Kampoeng, Alimuddin saat ditemui wartawan di kediamannya Minggu.

Ali mengatakan tulang ikan paus tersebut akan menjadi koleksi terbaik yang sangat fantastis sebab tulang ikan paus tersebut jarang di temukan.

"Kalau bangkai ikan paus itu bisa dikelola maka itu justru akan luar biasa dan menjadi koleksi terbaik saya bersama dengan tulang ular phyton dengan panjang sekira tiga meter," tutur Ali

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar, Darno Madjid ketika dikonfirmasi via telepon, merespon secara pribadi keinginan pemuda yang kreatif mengambil tulang ikan paus tersebut.

Tinggal nantinya, kata dia, sangat tergantung pemerintah daerah dan masyarakat setempat apakah mengijinkan atau tidak.

"Saya pribadi merespon langkah pemuda kreatif tersebut sebab bangkai itu secepatnya harus ditangani karena kalau lama akan makin membusuk dan menimbulkan penyakit," kata Darno

Darno menegaskan, sampai sekarang belum ada kepastian kematian ikan raksasa tersebut sehingga terdampar di pantai Sumare.

Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mamuju harus meneliti penyebab kematian hewan menyusui tersebut.

"Dinas Kelautan harus meneliti kematian ikan tersebut kalau parlu sampelnya di bawa ke Laboratorium Unhas Makassar untuk diketahui penyebab kematian Ikan Paus," saran Darno. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024