Majene, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melaksanakan lokakarya seiring bakal dilaksanakannya program penerimaan mahasiswa baru yakni Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Keikutsertaaan Unsulbar dalam program SBNMPTN itu menjadi salah satu bahasan dalam Lokakarya dan Rapat Kerja Unsulbar yang dilaksanakan di aula Tasha Centre Majene, Senin.

Tampil sebagai pembicara dalam lokakarya dan rapat kerja pertama itu antara lain mantan Menko Kesra yang juga Dewan Pembina Unsulbar Basri Hasanuddin, Rektor Unsulbar Akhsan Djalaluddin, ketua Dewan Guru Besar Fakultas Ekonomi Unhas Muhammad Asdar serta pendiri Unsulbar Rahmat Hasanuddin.

Para peserta lokakarya dan rapat kerja yakni para dekan, dosen dan staf di perguruan tinggi negeri Sulbar tersebut.

"Tahun ini Unsulbar sudah masuk dalam SBMPTN, itu akan diikuti dengan pembukaan program jurusan baru seperti Ekonomi Transportasi, diprediksi pendaftar akan bisa mencapai 2.000 calon mahasiswa baru. Dengan sistem SBMPTN ini, maka Unsulbar akan semakin luas menjaring calon Mahasiswa Baru (Maba) dari dalam dan luar Sulbar," kata Akhsan.

Lebih lanjut Ia menjelaskan, dengan masuk program SBMPTN, civitas akademika Unsulbar perlu terus berbenah mulai dari bidang akademik, administrasi dan keuangan.

Saat ini Unsulbar terdiri atas tujuh fakultas antara lain Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Isipol, Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Perikanan dan Peternakan, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Matematika IPA.

Dewan Pembina Unsulbar, Basri Hasanuddin menyatakan sebagai perguruan tinggi negeri yang baru saja berdiri, semua pihak terutama internal Unsulbar harus bekerja ekstra untuk mengejar mutu dan kualitas PTN yang sudah lama berdiri.

Ia menyatakan Sulbar memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam perlu diolah secara maksimal oleh SDM berkualitas, diharapkan nantinya tenaga ahli dan profesional itu akan lahir salah satunya dari Perguruan Tinggi Negeri Unsulbar.

"Selain pendidikan dan pengajaran, Unsulbar juga harus memaksimal kegiatan akademik pada penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga bukan hanya ilmuwan yang kita harap lahir tapi lebih dari itu adalah cendikiawan yang mampu melihat apa yang terjadi disekitarnya," ungkap Basri yang juga mantan duta besar Indonesia untuk Republik Islam Iran.

Pemateri lainnya, Rahmat Hasanuddin menekankan pentingnya kebersamaan semua pihak dalam membangun Unsulbar.

Lokakarya dan rapat kerja direncanakan selama empat hari, yang diisi antara lain rapat komisi bidang akademik kemahasiswaan dan dan rapat komisi bidang Administrasi dan keuangan yang akan diakhiri dengan rapat pleno. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024