Makassar (ANTARA Sulsel) - Bakal calon bupati dari Partai Demokrat Andi Maddusila memberikan Rp100 juta sebagai panjar mahar politik ke Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Gowa agar bisa diusung pada pemilihan kepala daerah 2015.

"Dalam rapat pembentukan tim sembilan untuk persiapan pilkada itu terungkap bahwa sudah ada mahar yang diberikan oleh Ketua Demokrat Gowa," ujar Bendahara DPD PAN Kabupaten Gowa, Hasmollah yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya dari Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, pemberian mahar politik itu dilakukan agar Andi Maddusila dapat mengendarai PAN maju pada pemilihan kepala daerah akhir tahun ini.

"Rapatnya digelar Rabu (21/1). Di situ terungkap bahwa salah seorang kader bernama Haris Tappa telah menerima uang panjar Rp100 juta dari Andi Maddusila," ungkap Hasmollah.

Hadir dalam rapat itu yakni Ketua DPD PAN Gowa Syarifuddin Tutu, Sekretaris Usman Rahim, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasrullah Karim, Ketua Badan Pengkaderan Haji Jufri dan Ketua DPC PAN Palangga Daeng Liwang.

Berdasarkan data dan bukti yang diperoleh berupa kwitansi dan foto penerimaan uang tersebut, terjadi sekitar bulan Agustus 2014 . Kwitansi itu ditandatangani oleh Abdul Haris Tappa sendiri.

"Ini pelanggaran besar, ancamannya pemecatan. Makanya kami akan gelar rapat kembali untuk menyelesaikan masalah ini," ucapnya.

Hasmollah meenuturkan, PAN tidak mengetahui pemberian uang mahar tersebut karena dananya tidak diserahkan ke partai. Selain itu, partai belum membentuk desk Pilkada.

"Kalau uang ini hanya mereka berdua tidak mengapa. Tapi toh, dalam kwitansi itu berbunyi uang ini sebagai tanda panjar untuk diusung sebagai calon bupati dari partai ini. Ada apa," tanyanya.

Ketua DPD PAN Kabupaten Gowa Syarifuddin Tutu ketika dikonfirmasi tidak bersedia mau membeberkan masalah uang mahar itu karena menganggap penerimaan mahar adalah penyimpangan.

"Memang ada rapat yang kami gelar Senin lalu. Tapi, saya tidak tahu menahu soal pemberian uang panjar itu. Sekarang memang sudah tersebar kabar itu," katanya.

Menurutnya, dalam waktu dekat desk Pilkada Gowa segera terbentuk dan bagi siapapun kader yang ingin mendaftarkan menjadi calon bupati untuk mengendarai partai ini (PAN) tidak menjadi masalah.

Sedangkan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Gowa, Andi Maddusila mengakui telah memberikan uang Rp100 juta kepada salah seorang pengurus PAN di daerah tersebut. Ia berdalih, pemberian untuk Pilkada.

"Dia sahabat saya. Tidak usah saya sebut namanya. Dia butuh uang, makanya saya berikan. Ini hanya personal saja bukan terkait pilkada," tandasnya.

Adapun Abdul Haris Tappa mengakui menerima dana itu pada Agustus 2014 saat masih panas-panasnya isu apakah Pilkada dengan dipilih langsung oleh masyarakat atau melalui parlemen.

"Masalah ini sudah selesai kok. Tidak usah diributkan. Hanya pribadi saja. Bukan untuk pilkada," kata Wakil Ketua DPD PAN Gowa yang juga Wakil Ketua DPRD Gowa ini. AJS Bie

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024