Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat tetap mengusung Suhardi Duka (SDK) selaku calon tunggal pada momentum pemilihan gubernur (Pilgub) Sulawesi Barat yang akan datang.

Hal ini berdasarkan hasil keputusan pada acara Rapat kerja daerah (Rakerda) DPD Partai Demokrat Provinsi Sulbar yang berlangsung di Mamuju, Selasa.

Syamsul Samad yang juga panitia pelaksana Rakerda Demokrat Sulbar menyampaikan, hasil rekomendasi yang diputuskan terdapat lima poin penting yakni menetapkan Suhardi Duka (SDK) sebagai calon tunggal Partai Demokrat untuk Pemilihan Gubernur pada periode 2016-2021.

Syamsul Samad mengatakan alasan menetapkan SDK sebagai calon tunggal bukan dari DPD Partai Demokrat, melainkan karena dari akar rumput, ranting, DPAC, DPC dan DPD Partai Demokrat bulat menginginkan sosok bupati Mamuju selama dua periode ini menjadi calon tunggal Pilgub mendatang.

Apalagi kata dia, elaktabilitas dan popularitas SDK sangat tinggi dibanding kader-kader Demokrat lain yang ada di enam kabupaten ini.

"Jadi sangat mustahil jika ada yang yang bisa menandingi SDK diantara kader-kader yang ada di Demokrat. Bahkan, bisa saya sampaikan bahwa sosok SDK lebih populer dibandingkan nama-nama kandidat dari luar Demokrat, " ujar Syamsul Samad yang juga ketua Komisi I DPRD Sulbar ini.

Ketua DPRD Sulbar, Aras Tammauni yang juga kader Demokrat, mengatakan telah siap mendukung dan memenangkan SDK untuk menjadi Gubernur Sulbar pada periode 2016-2021 mendatang.

"Kami meminta kepada seluruh kader Demokrat agar mulai intens melakukan sosialisasi kemasyarakat. Ini penting agar partai berlambang bintang mercy ini kembali memenangkan Pilgub yang tinggal beberapa tahun kedepan," jelasnya.

Meski telah menetapkan SDK selaku kandidat tunggal di Pilgub. Namun sikap Demokrat masih berhati-hati untuk menetapkan calon bupati yang akan berlangsung serentak pada tiga kabupaten di Sulbar yakni Kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah dan Mamuju Utara.

Samsul Syamad beralasan, Demokrat sangat berhati-hati untuk menentukan Kader yang akan diusung, akibat regulasi yang mengatur pilkada sampai saat ini juga belum ada kejelasan.

"Kita akan survei terlebih dahulu, siapa yang tertinggi maka dia akan kita calonkan menjadi Calon Bupati di tiga Kabupaten, " ujarnya. M Taufik

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024