Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Biro Bina Napza dan HIV/AIDS Provinsi Sulawesi Selatan Sri Endang Sukaesih mengatakan persepsi korban belum mendapat perhatian dalam pemberitaan terkait kasus narkoba padahal ini penting karena menyangkut informasi dan edukasi.

"Perspektif korban ini penting agar orang lain dapat mengambil pelajaran dari kasus tersebut," kata Sri di Makassar, Rabu.

Menurut Sri sering kali pemberitaan tentang kasus narkoba lebih fokus kepada berapa banyak barang bukti yang diperoleh atau seberapa berat hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku.

Padahal dengan membuat pemberitaan dari perspektif korban, lanjutnya, bisa terungkap alasan mengapa korban bisa terlibat dalam kasus narkoba.

Dengan demikian, katanya, ini bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat pembaca yang lain.

Sri mencontohkan pada banyak kasus, perkenalan korban pertama kali dengan narkoba karena disodorkan oleh teman.

"Awalnya diberikan gratis oleh teman, begitu kecanduan ia harus membayar, ketika tidak mampu membayar korban terpaksa menjadi pengedar demi memenuhi kebutuhannya," paparnya.

Informasi semacam ini, kata dia, lebih bermanfaat karena pembaca akan memahami bahwa pergaulan menjadi salah satu pintu masuk bagi narkoba.

"Jadi hati-hati memilih teman," tambahnya.

Sri menekankan bahwa untuk memberantas narkoba memang dibutuhkan peran serta seluruh unsur masyarakat untuk menangani masalah narkoba.

Sri berharap media bisa turut berperan dalam mengedukasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait masalah ini. Agus Setiawan

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024