Makassar (ANTARA Sulsel) - Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak memang masih simpang siur, apakah digelar tahun ini atau mundur ke 2016, namun sejumlah lembaga survei diminta untuk mampu membantu mewujudkan pilkada jujur.

"Jadwal pelaksanaan pilkada ini kan masih dibahas di DPR-RI, ada yang setuju tahun ini dan banyak juga kalangan meminta untuk dimundurkan. Tapi yang paling penting adalah, bagaimana peran lembaga survei dalam membantu wujudkan pilkada jujur ini," ujar Sekretaris Jenderal Aliansi Sulawesi Pemantau Korupsi Sulselbar, Dr Maenunis Amin di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, setelah penetapan dan pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), semua lembaga survei bersyukur karena pilkada kembali dilakukan dengan sistem pemilihan langsung.

Terkait hal tersebut masyarakat harus lebih waspada dan menyimak dengan lebih seksama setiap publikasi hasil survei. Sebab hasil survei bisa diarahkan dan publikasi untuk memenuhi kepentingan apa saja, termasuk meningkatkan atau menurunkan elektabilitas kandidat tertentu.

"Inilah yang kita harapkan agar semua lembaga survei bisa membantu mewujudkan pilkada jujur. Kenapa, karena hasil survei bisa diarahkan dan publikasi untuk memenuhi kepentingan apa saja, termasuk meningkatkan atau menurunkan elektabilitas kandidat tertentu. Semoga itu tidak dilakukan," katanya.

Maenunis menyebutkan, semua pihak yang akan menjadikan lembaga survei sebagai pembanding hendaknya mempelajari latar belakangnya atau kredibilitasnya.

Karena lembaga survei dan konsultan politik kredibel di Sulsel, akan memperhatikan akurasi survei hinga prestasi kemenangan para calon kepala daerah.

Dan tercatat hanya ada empat yang datanya cukup menggembirakan serta berprestasi. Itu setelah data surveinya mendekati hasil akhir Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD).

Keempat lembaga survei dimaksud yakni Jaringan Suara Indonesia (JSI), Indeks Politica Indonesia (IPI), Celebes Research Center (CRC), dan Adiaksa Supportting Housa (ASHO). Diketahui JSI dan ASHO bersama memenagkan Pilkada Sidrap pada 2013 dan Pilgub Sulsel.

Sementara IPI memenangkan Pilkada Jeneponto dan ikut berpengaruh di kubu Jokowi-JK area Sulselbar. Kemudian CRC sukses di Pilkada Pinrang. Nah, keempat lembaga ini pun diprediksi akan kembali berperang dalam membantu calon-calon bupati di Sulsel

"Kehadiran lembaga survei dapat membantu terwujudnya pilkada jujur dan pemerintahan yang bersih. Maknya jangan asal percaya hasil survei, apalagi yang tidak clear secara metodologi dan rekam jejak lembaganya tidak jelas," ucapnya. FC Kuen

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024