Makassar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan masih menunggu data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) dari KPU RI untuk pemutakhiran data menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
"Untuk data pemilih, kami baru diundang pada tanggal 2 Mei 2024 di KPU RI untuk serah terima dari Kemendagri ke KPU RI," ujar anggota KPU Provinsi Sulsel Romy Herminto saat dikonfirmasi di Makassar, Selasa.
Mengenai persiapan pemutakhiran data pemilih, menurut dia, sudah dilakukan melalui rapat koordinasi (rakor) dengan menghadirkan seluruh tim divisi data KPU 24 kabupaten/kota se-Sulsel
"Persiapan-persiapan sudah kami lakukan dengan berdiskusi serta rakor bersama divisi data se-Sulsel di Malino, Kabupaten Gowa, 23 April lalu," kata Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Sulsel ini.
Saat ditanyakan apakah nantinya saat pemutakhiran data pemilih ada penambahan atau malah berkurang, Romi mengatakan bahwa hal itu tergantung pada saat pemutakhiran setelah pembentukan tim badan ad hoc.
"Kemungkinan ada tambahan dan pengurangan. Untuk tambahan, pemilih yang berusia 17 tahun pada tanggal 27 November 2024," kata mantan anggota KPU Kota Makassar.
Adapun pengurangan, lanjut dia, pada pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS), baik yang meninggal maupun berstatus anggota TNI/Polri.
Dari data KPU Provinsi Sulsel untuk daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 tercatat 6.670.582 jiwa tersebar di 24 kabupaten/kota terdiri atas 313 kecamatan dan 3.059 kelurahan/desa.
Jumlah pemilih terbanyak berada di Kota Makassar 1.036.965 juta pemilih, disusul Kabupaten Bone 587.777 pemilih, dan paling sedikit di Kabupaten Kepulauan Selayar 101.175 pemilih.
Untuk DPT Pemilu 2024 di Sulsel, didominasi pemilih perempuan sebanyak 3.425.956 juta pemilih dan laki-laki sebanyak 3.244.626 juta pemilih dengan jumlah TPS tersebar di 26.357 unit di seluruh wilayah Sulsel.
Ia menyebutkan data DPTb (tambahan) per 16 Januari 2024 pemilih masuk Sulsel sebanyak 44.245 orang, pemilih keluar Sulsel sebanyak 42.954 orang, pemilih yang masih proses sebanyak 513 orang, dan pemilih yang membatalkan DPTb-nya sebanyak 4.099 orang.