Makassar (ANTARA Sulsel) - DPRD Sulawesi Selatan mendukung lembaga Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar dalam menyiarkan reinterpretasi dan reaktualisasi Pancasila kepada anak bangsa.

"Gerakan Gafatar mampu membuktikan eksistensinya dalam pembinaan masyarakat kita tentang pemahaman Pancasila dan program kemasyarakatan," kata Ketua DPRD Sulsel HM Roem, Rabu.

Menurut dia, pada dasarnya sekarang ada istilah dilarang melarang, tetapi selama kegiatan itu positif untuk masyarakat dan tidak melanggar aturan yang ada, program tersebut bisa terus dijalankan.

Ia juga menyayangkan kondisi Bangsa Indonesia tidak lagi kembali pada jati diri Pancasila mengingat kisruh antara KPK dan Polri seharusnya semua bisa tetap tenang dan tidak terprovokasi.

Ketua DPD Gafatar Sulsel Ichwan Madjid pada kesempatan itu meyatakan telah menyampaikan kinerja lembaga sosial Gafatar selama 3 tahun aktif.

"Gafatar mempunyai program Ketahanan dan Kemandirian Pangan, proyek kampung Pancasila, dan beberapa gerakan lainnya," katanya.

Ia menjelaskan ada tiga gerakan yang dilaksanakan seperti Gerakan Sekali Nasi Sehari, Gerakan 100 persen pangan lokal dan Gerakan rumah pangan Mandiri serta penandatangana nota kesepahaman Penerapan Pancasila di sejumlah titik.

Sementara Kampung Pancasila sudah berjalan di delapan bidang untuk menyimbangkan program dalam penerapan dan pembinaan pancasila kepada masyarakat.

Ichwan mengemukakan kondisi bangsa yang semakin karut-marut mendorong dirinya bergerak menghadapi masalah yang cukup kompleks, dari politik, ekonomi, sosial bahkan bencana alam yang sedang terjadi.

"Salah satu penyebabnya adalah manusia sudah meninggalkan dan melupakan peran Tuhan dalam memelihara, mengayomi dan melindungi alam semesta," tegas Ichwan.

Inilah yang menjadi dasar Gafatar, tambah dia, pentingnya kembali kepada ideologi bangsa serta ajaran Tuhan untuk memgembalikan kondisi Indonesia lebih baik. N Yuliastuti

Pewarta : Darwin Faitr
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024