Gorontalo (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Gorontalo mendukung penuh aktivitas keagamaan dan kebudayaan, termasuk mengenai perayaan Imlek dengan menjadikannya sebagai agenda tahunan kepariwisataan.
Kepala Dinas Parawisata Kota Gorontalo Efendi Rauf, Senin, mengatakan perayaan hari besar agama baik Islam, Kristen, Hindu dan Buddha sudah masuk dalam agenda tahunan, yang melibatkan masyarakat tanpa membeda-bedakan agama dan etnis.
Tujuan untuk melibatkan masyarakat dari berbagai komponen agar kerukunan antar umat beragama yang sudah terjalin dengan baik di daerah makin meningkat
Dia mengatakan, malam pasang lampu (tumbilotohe) pada Idul Fitri serta perayaan ketupat, warga non-Mmuslim juga ambil bagian karena sudah menyatu dengan kehidupan daerah Gorontalo yang mayoritas Muslim.
"Setiap kegiatan keagamaan di daerah ini, sangat kental sekali kerukunan yang sudah tercipta dengan baik, sehingga itu Gorontalo merupakan salah satu daerah yang tidak mudah terprovakasi dengan masalah yang berbau SARA," kata Efendi.
Dia menjelaskan, pada perayaan Imlek kai ini kemungkinan akan di adakan kegiatan berupa barongsai, dan pemberian santunan di sejumlah panti asuhan oleh warga Tionghoadan kunjungan dari warga masyarakat dan pemerintah untuk mengucapkan selamat tahun baru.
warga Kota Gorontalo Siloyang mengatakan, pada setiap perayaan Imlek terasa sekali kerukunan antarumat beragama, karena dalam kegiatan yang menampilkan seni dan budaya etnis Tionghoa tersebut banyak mendapat dukungan warga dan pemerintah.
"Setiap perayaan agama, warga Provinsi Gorontalo, saling membantu dalam menyukseskan kegiatan dan juga ikut menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga berlangsung sukses," kata Siloyang sudah puluhan tahun berpatisipasi dalam berbagai kegiatan keagamaan khususnya Imlek. A.J.S. Bie
Kepala Dinas Parawisata Kota Gorontalo Efendi Rauf, Senin, mengatakan perayaan hari besar agama baik Islam, Kristen, Hindu dan Buddha sudah masuk dalam agenda tahunan, yang melibatkan masyarakat tanpa membeda-bedakan agama dan etnis.
Tujuan untuk melibatkan masyarakat dari berbagai komponen agar kerukunan antar umat beragama yang sudah terjalin dengan baik di daerah makin meningkat
Effendi menegaskan, berkenaan dengan perayaan Imlek padal 19 Februari 2015, pemerintah dan masyarakat Kota Gorontalo siap untuk mendukung dan menyukseskan peragaan seni budaya Tionghoa yakni barongsai, tarian seribu tangan dan kegiatan lainnya.
Dia mengatakan, malam pasang lampu (tumbilotohe) pada Idul Fitri serta perayaan ketupat, warga non-Mmuslim juga ambil bagian karena sudah menyatu dengan kehidupan daerah Gorontalo yang mayoritas Muslim.
"Setiap kegiatan keagamaan di daerah ini, sangat kental sekali kerukunan yang sudah tercipta dengan baik, sehingga itu Gorontalo merupakan salah satu daerah yang tidak mudah terprovakasi dengan masalah yang berbau SARA," kata Efendi.
Dia menjelaskan, pada perayaan Imlek kai ini kemungkinan akan di adakan kegiatan berupa barongsai, dan pemberian santunan di sejumlah panti asuhan oleh warga Tionghoadan kunjungan dari warga masyarakat dan pemerintah untuk mengucapkan selamat tahun baru.
warga Kota Gorontalo Siloyang mengatakan, pada setiap perayaan Imlek terasa sekali kerukunan antarumat beragama, karena dalam kegiatan yang menampilkan seni dan budaya etnis Tionghoa tersebut banyak mendapat dukungan warga dan pemerintah.
"Setiap perayaan agama, warga Provinsi Gorontalo, saling membantu dalam menyukseskan kegiatan dan juga ikut menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga berlangsung sukses," kata Siloyang sudah puluhan tahun berpatisipasi dalam berbagai kegiatan keagamaan khususnya Imlek. A.J.S. Bie