Palu (ANTARA Sulsel) - Dinas Kesehatan Kota Palu mewaspadai siklus lima tahunan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerahnya agar tidak tercatat sebagai kejadian luar biasa (KLB) seperti pada 2010.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kota Palu Gunawan di Palu, Selasa, mengatakan pada 2010 terdapat sekitar 1.300 kasus DBD di ibu kota Sulawesi Tengah ini dengan korban meninggal dunia sebanyak 14 orang.

Hingga awal 2015 ini terdapat sekitar 100 kasus DBD yang ditemukan di beberapa rumah sakit di Kota Palu, dan tidak ada korban yang meninggal. Untuk bulan Januari 2015 saja terdapat 80 kasus, sedangkan pada Januari 2014 terdapat 50 kasus.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Palu melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi merebaknya DBD di wilayahnya.

Upaya tersebut antara lain membagikan bubuk pencegah berkembangnya jentik nyamuk (abate) gratis kepada masyarakat untuk mencegah merebaknya penyakit demam berdarah dengue.

Pembagian bubuk abate gratis itu dilakukan di puskesmas. "Setiap warga yang ke puskesmas mendapatkan tiga bungkus bubuk abate secara gratis," katanya.

Selain itu, petugas juga melakukan pengasapan (fogging) di tempat-tempat yang diduga kuat sebagai sarang nyamuk aedes aegypti yang merupakan penyebar penyakit demam berdarah.

Pengasapan itu dilakukan usai adanya laporan pasien demam berdarah dengue yang dirawat di rumah sakit.

Jika ada pasien demam berdarah maka hampir dipastikan di sekitar rumah korban terdapat sarang nyamuk aedes aegypti.

Pengasapan itu dilakukan secara gratis karena sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mencegah kasus demam berdarah agar tidak merebak.

Sosialisasi bahaya DBD juga dilakukan di beberapa tempat dengan mengajak warga terus menjaga kebersihan dan kesehatan. E.K. Sinoel

Pewarta : Riski Maruto
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024