Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Anwar Adnan Saleh, mengungkapkan mayoritas lahan tanaman padi di daerah itu belum beririgasi teknis sehingga menghambat upaya peningkatan produksi komoditas itu.

"Sekitar 80 persen dari seluruh lahan tanaman padi Sulbar tidak didukung sarana irigasi teknis," kata Anwar Adnan Saleh saat penandatanganan kerja sama peningkatan produksi padi dan swasembada beras antara Dinas Pertanian Kabupaten se-Provinsi Sulbar dan TNI dari Kodim se-Provinsi Sulbar di Mamuju, Rabu.

Acara itu juga dihadiri Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VII Wirabuana Mayjend Bachtiar, Ketua DPRD Sulbar Aras Tammauni dan Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Kementerian Pertanian Gatot Irianto, bupati dan wakil bupati se-Provinsi Sulbar.

Gubernur Sulbar mengatakan hanya sekitar 20 persen lahan tanaman padi Sulbar yang diairi dengan sarana irigasi teknis, itupun masih memerlukan perbaikan.

"Sekitar 20 persen saluran irigasi Sulbar yang mengairi sekitar 12.000 hektare sawah butuh perbaikan untuk mendukung peningkatan produksi padi Sulbar," katanya.

Ia mengatakan di Sulbar terdapat 12.000 hektare dari sekitar 63.000 hektare lahan tanaman padi Sulbar secara keseluruhan.

"Sementara sisanya masih tadah hujan yang musim tanamnya hanya sekali dalam setahun," katanya.

Oleh karena itu ia mengatakan selain memperbaiki sekitar 20 persen irigasi teknis lahan pertanian padi Sulbar, jaringan irigasi pada tanaman padi dengan sistem sawah tadah hujan juga perlu dibangun pemerintah.

"Pemerintah di Sulbar menargetkan produksi satu juta ton, itu akan dicapai bila sarana irigasi diperbaiki dan juga dibangun," katanya.

Menurut dia, buruknya saluran irigasi di Sulbar menjadi penghambat Sulbar dalam meningkatkan produksi pertanian khususnya padi.

"Untuk mencapai produksi padi satu juta ton maka irigasi harus dibangun," katanya. Adi Lazuardi

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024