Manado (ANTARA Sulsel) - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Manado, Sulawesi Utara menempatkan 23 tenaga kerja kerja ke empat negara pada Januari 2015.

"Empat negara tujuan penempatan adalah Malaysia, Singapura, Hongkong dan Brunai Darusallam. Mereka ditempatkan melalui pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta atau PPTKIS dan perseorangan," kata Kepala BP3TKI Jefry Sigar di Manado, Minggu.

Sigar mengatakan, sebanyak 10 TKI ditempatkan ke Hongkong, Malaysia sebanyak tujuh orang, Singapura lima orang dan Brunai sebanyak satu orang.

"Memang tiga negara yaitu Singapura, Malaysia dan Hongkong masih menjadi pasar kerja potensial untuk TKI Sulut bila dibandingkan beberapa negara lainnya di benua Amerika, Afrika bahkan Eropa," katanya.

Dia mengatakan, bila diproporsikan penempatan tenaga kerja ke luar negeri masih didominasi tenaga kerja sektor informal dibandingkan sektor formal yang lebih menekankan kompetensi.

Pada tahun lalu, kata dia, BP3TKI menempatkan sebanyak 464 TKI ke 31 negara tujuan melalui PPTKIS, perseorangan atau kerja sama pemerintah dengan pemerintah (G to G), dan dari data itu terbanyak terserap sektor informal atau pembantu rumah tangga.

"Dari 464 TKI yang ditempatkan, 265 TKI di antaranya terserap sektor informal atau sebanyak 57,1 persen, sementara sisanya 199 TKI diserap sektor formal atau 42,9 persen," ujarnya.

Bekerja sebagai TKI kata dia, masih menjadi profesi prospektif karena mampu menghidupi diri sendiri serta keluarga di kampung karena upah yang diterima melebihi upah minimum provinsi yang ditetapkan pemerintah saat ini.

"Peluang bekerja ke luar negeri sangat terbuka. Tapi harus diingat cek lebih dulu perusahan yang merekrut, dan jangan mudah tergiur gaji tinggi. Calon TKI bisa saja mendatangi BP3TKI atau dinas tenaga kerja di masing-masing kabupaten dan kota mengecek keabsahan PPTKIS," katanya. Riza Fahriza

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024