Makassar (ANTARA Sulsel) - Pakar Pendidikan dari Universitas Negeri Makassar (UNM) Dr Jasri Djangi mengatakan, pembelajaran di kelas lebih efektif dengan sistem pengajaran tim.

"Dengan "team teaching" ini, pendidik bisa saling menguatkan dan berbagi peran dalam kelas untuk mengefektifkan pembelajaran di kelas," kata Jasri di Makassar, Senin.

Dia mengatakan, model pengajaran "team teaching" mestinya diaktifkan kembali. Kalau ada kelemahan rawan disalahgunakan, sistem pengawasan pelaksnaannya yang harus diperbaiki.

Menurut dia, walaupun lebih efektif mendukung proses pembelajaran, disinyalir guru bisa dengan mudah menyalahgunakannya dengan meninggalkan kelas menyerahkan seluruh proses pembelajaran pada teman setimnya.

"Dengan `team teaching` itu, pendidik bisa saling menguatkan dan berbagi peran dalam kelas untuk mengefektifkan pembelajaran di kelas. Misalnya, saat satu guru menjelaskan, satunya mengobservasi, atau memberikan penilaian proses pembelajaran dan memfasilitasi kelompok," katanya.

Fenomena di lapangan, kelas sekolah kebanyakan memiliki murid yang banyak, namun dengan "team teaching", saat praktikum salah satu guru bisa memberikan tutorial individual pada anak yang berkebutuhan khusus.

Dia juga menambahkan, beberapa keuntungan "team teaching" yang lain adalah menstimulasi kreatifitas guru, membuat guru lebih bertanggung jawab dan saling belajar, murid juga bisa lebih dekat dengan guru. Bahkan kelemahan guru satu bisa ditutupi dengan guru yang lainnya.

Sebagai gambaran, di SMP 27 Makassar, dua orang guru, satu pengawas dan seorang dosen mengajar dalam satu tim satu kelas yang terdiri dari 30 anak. Para pendidik tersebut dapat memberikan masukan satu sama lain untuk meningkatkan kapasitas mengajar di kelas. Budi Suyanto

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024