Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk Indonesia Thomas Vhargas mengapresiasi inisiatif Palang Merah Indonesia (PMI) Sulsel yang memberikan pelatihan keterampilan juru masak bagi 42 imigran Afganistan di Sulsel.

"Sepanjang yang saya tahu, inilah pertama kalinya UNHCR dan PMI mengadakan kerja sama semacam ini untuk membantu pengungsi, memberikan keterampilan untuk mempersiapkan mereka bekerja di negara dimana mereka nantinya akan menetap," kata Thomas seusai pembukaan program pelatihan tersebut di Kabupaten Gowa, Kamis.

UNHCR, kata Thomas, mendukung inisiatif semacam ini agar para pengungsi dapat menyokong diri mereka sendiri, bermanfaat bagi komunitas lokal, dan mempersiapkan diri sebelum menetap di negara ke-3 mereka.

"Kegiatan ini menunjukkan kebaikan hati rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Sulawesi Selatan," katanya.

Pelatihan yang diprakarsai oleh Ketua PMI Sulsel yang juga menjabat sebagai Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo ini, akan memberikan keterampilan memasak bagi para imigran dengan pelatih para "chef" yang difasilitasi oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel.

Ichsan mengatakan para peserta pelatihan yang berlangsung selama lima hari tersebut, nantinya akan memperoleh sertifikat yang menerangkan bahwa mereka telah mengikuti pelatihan juru masak, yang ditandatangani oleh pihak PHRI, PMI, dan UNHCR.

"Ini akan menjadi menjadi modal bagi mereka nanti untuk bekerja di negara ke-3 mereka," ujar Ichsan.

Ichsan menjelaskan bahwa angkatan pertama pelatihan yang diikuti oleh imigran yang berumur 14-20 tahun ini merupakan uji coba sistem yang kedepan akan terus diperbaiki.

"Kami berencana di Angkatan ke-2 nanti kami akan melatih imigran berusia 25 hingga 40 tahun yang akan dilatih menjadi perawat bagi orang lanjut usia," jelas Ichsan

Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu`mang yang membuka pelatihan secara resmi, turut menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan pelatihan ini.

Menurut Agus, saat ini terdapat sekitar 1900 imigran di Sulsel. Melalui pelatihan ini, kata dia, para imigran dapat mempersiapkan diri sembari menunggu ditempatkan ke negara di mana mereka akan menetap.

Salah seorang peserta pelatihan, Mahdi mengatakan pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi dirinya.

"Menurut saya ini sangat membantu, karena saya bisa belajar keterampilan baru di sini," ujar pemuda berusia 16 tahun asal Afganistan tersebut. Agus Setiawan

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024