Makassar (ANTARA Sulsel) - Tokoh aktivis perempuan Sulawesi Selatan Zohra Andi Baso meninggal dunia sekitar pukul 22.22 Wita, Minggu (15/3) pada usia ke-63 tahun di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin, Makassar.

"Beliau sempat kritis, karena penyakit lambung yang dideritanya dan terakhir mengeluh sesak," kata salah seorang anggota keluarga Zohra, Marlina di Makassar, Senin.

Akitivis perempuan Sulsel yang lahir di Labbakkang, Kabupaten Pangkep pada 17 April 1952 ini juga adalah mantan wartawan Suara Pembaharuan sejak 1975 hingga 2001.

Dalam kesehariannya dikenal sebagai tokoh perempuan yang kritis dan tegas dalam mengoreksi ketimpangan sosial dan pemerintahan di lapangan.

Tak heran, jika tokoh perjuangan dan pergerakan perempuan tiga zaman ini disegani baik pejabat pemerintah maupun masyarakat. Semasa hidup Zohra menjabat sebagai Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Sulsel dan pendiri Forum Pemerhati Masalah Perempuan (FPMP) Sulsel.

"Beliau juga aktif menyosialisasikan dan membuat workshop tentang kesetaraan gender dan pendampingan masyarakat," kata aktivis perempuan di Bidang Hukum Emma Husain.

Menurut Emma, bukan hanya aktivis perempuan yang akan kehilangan sosok Zohra, namun semua warga Sulsel bahkan nasional kehilangan karena kiprahnya yang membumi.

Sebelum mendapat perawatan intensif terakhir di RS Pendidikan Unhas, Makassar, Zohra juga pernah dirujuk ke salah satu rumah sakit di Jakarta.

Mantan supervisi Solidaritas Perempuan Indonesia untuk HAM pada 2003 - 2009, setelah disemayamkan di rumah duka di Kompleks Antang Jaya, Makassar, selanjutnya akan dikebumikan di kampung halamannya di Labbakkang, Kabupaten Pangkep, Sulsel Senin ini. Agus Setiawan

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024