Makassar (ANTARA) - Koalisi Perempuan Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Masjid Mubalig Indonesia Muttahidah (DPP IMMIM) perkuat berkolaborasi, khususnya dalam upaya menekan perkawinan anak, yang menjadi fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
Perwakilan Koalisi Perempuan Sulsel Fadliah Mahmud di Makassar, Rabu, mengatakan DPP IMMIM yang memiliki banyak mubalig/mubaligat dapat berperan penting dalam menyebarkan informasi dampak yang dapat ditimbulkan dengan perkawinan anak melalui jalan dakwah.
"Mubalig/mubaligat memiliki hubungan dekat dengan jamaah, sehingga mudah tersampaikan," katanya pada halal bihalal dan diskusi bertema "Perempuan Indonesia Hebat sebagai Pilar Keluarga Tangguh" yang digelar Majelis Pemberdayaan Perempuan dan MT Pengurus DPP IMMIM masa bakti 2023-2028.
Ia menjelaskan sejumlah bahaya yang dapat ditimbulkan oleh perkawinan anak antara lain persoalan kesehatan alat reproduksi dan mental, serta tentunya ikut mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sehingga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menurun.
Kasus pernikahan anak di bawah 18 tahun di Sulsel, kata dia, masih cukup tinggi pada beberapa kabupaten seperti di Wajo, Jeneponto, dan sebagainya. Namun demikian dengan gerak bersama seluruh pihak, kasus di Wajo bahkan bisa turun secara signifikan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan angka perkawinan anak di Kabupaten Wajo mengalami penurunan menjadi 6,92 persen. Berkurang 1,14 dari tahun 2022 yang sebesar 8,06 persen.
Penurunan signifikan angka dispensasi kawin dari 694 kasus pada tahun 2021 menjadi 77 kasus pada tahun 2023, kata dia, juga menjadi bukti nyata keberhasilan tersebut.
"Maka dalam kesempatan yang baik ini, kami mengajak untuk mengambil bagian dalam upaya menelan jumlah kasus pernikahan anak," ujarnya.
Ketua Umum DPP IMMIM KH Ishaq Samad menilai halal bihal tersebut menjadi menarik dengan adanya diskusi yang menghadirkan narasumber yang kompeten.
Lebih jauh disebutkan bahwa diskusi mubaligh IMMIM pernah mendapat penghargaan nasional dan dunia oleh LEPRiD (Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia) pada 2023.