Makassar (ANTARA Sulsel) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan, H Ajiep Padindang menyatakan mendorong Kementerian Prasarana Umum untuk membangun lebih banyak irigasi.

"Berdasarkan hasil di lapangan, sejumlah daerah kesulitan pengairan dalam hal kekurangan bangunan jaringan irigasi ke sawah mereka," katanya saat memaparkan hasil reses di enam titik di Sulsel, di Makassar, Rabu.

Ia menyebutkan daerah lumbung pangan enam kabupaten di Sulsel yakni Maros, Bone, Barru, Kota Pare-Pare, Wajo dan Soppeng jaringan irigasi sangat minim.

"Rata-rata mereka kesulitan infrastuktur pengairan ke sawah mereka, salah satu solusinya ditawarkan adalah pengairan pola tanam bergilir di sejumlah kabupaten tersebut," katanya.

Menurut dia, temuan itu akan fokus diajukan pada penyusunan rencana strategis kerja arah kebijakan APBN 2016 terkait pembangunan baru sesuai instruksi Presiden Joko Widodo Sulsel salah satu lumbung pangan di Indonesia.

"Kalau bantuan alat pertanian diberikan namun tidak menunjang saluran irigasi ke sawah-swah mereka tentu itu tidak akan berhasil, sebab yang dibutuhkan adalah air dialiri ke sawah," paparnya.

Berdasarkan pertemuan dengan kelompok tani di Kabupaten Soppeng dan Wajo, permasalahan utama adalah tidak berjalannya proses pengairan sehingga tidak semua petani bisa mendapatkan air karena masih mengunakan metode konvensional.

"Di Soppeng diperlukan rehabilitasi irigasi karena tidak semua petani mendapatkan air, sementara di Wajo dilakukan pola tanam bergilir disebabkan masih menggunakan irigasi konvensional, itu kendalanya," tambah mantan legislator DPRD Sulsel itu.

Untuk kebutuhan anggaran sumber daya air di sejumlah daerah di Sulsel total mencapai Rp1,914 triliun terdiri di Kabupaten Gowa, Maros, Wajo, Luwu utara dan Bone, namun pihaknya tetap mendorong dalam hal pembangunan. javascript:void(0);

Berdasarkan data kebutuhan anggaran untuk sumber daya yakni pembangunan Bendungan Karalloe Gowa dengan kebutuhan anggaran Rp635 miliar dalam proses pembebasan lahan.

Kemudian pembangunan Waduk Paselloreng Wajo Rp750 miliar juga masih dalam proses pembebasan lahan. Sedangkan Rehabilitasi irigasi di Sanrego Bone diusulkan Rp50 miliar.

Selanjutnya pembangunan Waduk Nipa-nipa Maros senilai Rp150 miliar dan bendungan dan jaringan irigasi D I Baliase Luwu Utara senilai Rp229 miliar keduanya dokumen perencaaan telah selesai.

Sementara konstruksi pembagunan Giant Trap dan Water Seleksi di Take Gowa serta Tiga Sabo Dam di Gowa masing masing Rp25 miliar pembangunan sementara berjalan.  FC Kuen

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024