Timika (ANTARA Sulsel) - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Yotje Mende mengatakan sepucuk senjata api jenis pistol revolver milik Kasat Intel Polres Yahukimo yang dirampas massa Komite Nasional Papua Barat (KNPB) beberapa hari lalu telah diserahkan kembali kepada Polres setempat.

"Tadi Kapolres Yahukimo (AKBP Ade Djadja Subagja) melapor kepada saya bahwa pistol yang dirampas dari anggota kami sudah diserahkan kembali tadi pagi jam 10.00 WIT," kata Yotje Mende kepada Antara di Timika, Sabtu.

Kapolda menegaskan situasi keamanan di Yahukimo kini sudah kondusif. Warga sudah kembali beraktivitas seperti biasa dan mobilitas transportasi di salah satu kabupaten di wilayah pedalaman Papua itu sudah kembali normal.

Bahkan kini sudah ada pesawat terbang yang kembali melayani rute penerbangan ke Yahukimo.

Meski telah mengembalikan pistol itu kepada pemiliknya, namun Polri tetap memproses kasus perampasan senjata api tersebut.

"Pelakunya sudah kita tangkap dan proses. Saya berharap masyarakat tetap tenang. Polisi sudah bertindak," jelas Yotje.

Kapolda mengaku langsung merespon dengan mengirim pasukan Brimob dan Timsus Polda Papua dari Jayapura saat menerima informasi adanya aksi penyanderaan terhadap warga oleh kelompok-kelompok tertentu termasuk KNPB di Yahukimo beberapa waktu lalu.

"Saat memberangkatkan anggota saya dari Jayapura, saya tegaskan kepada mereka untuk mencari pistol itu sampai ditemukan. Setelah dilakukan pengejaran terus-menerus, mereka secara sukarela menyerahkan kembali kepada anggota kami. Tapi kita tetap memproses pelaku perampasan," jelasnya.

Sebelumnya, Kapolres Yahukimo AKBP Ade Djadja Subagja mengatakan jajarannya melakukan penyisiran di sejumlah tempat yang diblokade oleh massa dan simpatisan KNPB.

Akibat aksi kekerasan yang dilakukan oleh simpatisan dan massa KNPB di Dekai, Yahukimo pada Kamis (19/3) siang, aktivitas masyarakat sempat lumpuh. Tidak itu saja, sekitar 300 warga terpaksa mengungsi atau mengamankan diri di rumah ibadah seperti gereja dan masjid.

"Di gereja sekitar 40 orang dan di masjid sekitar 300 orang, dan kebanyakan di Mapolres. Mereka kebanyakan diancam dan ketakutan oleh pasukan KNPB," kata Ade.

Peristiwa itu bermula saat massa yang menamakan diri kelompok KNPB melakukan aksi penggalangan dana di Dekai, Yahukimo dalam rangka Rakornas. Namun lantaran tak mengantongi izin dan meresahkan warga setempat, aktivitas tersebut dibubarkan paksa oleh aparat Brimob dan personil polisi dari Mapolres Yahukimo.

Aksi pembubaran itu diwarnai dengan insiden pemukulan terhadap Kasat Intel Polres Yahukimo dan senjata api revolver jenis taurus dikabarkan hilang dirampas massa KNPB yang mengamuk dan melakukan perlawanan dengan melempar batu dan benda lainnya ke arah aparat keamanan. A. Lazuardi

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024