Mamuju (ANTARA Sulbar) - Bupati Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Dr H Suhardi Duka menyatakan, dampak kemiskinan semakin memudahkan anggota masyarakat untuk direkrut bergabung dengan gerakan radikal Islam State of Iraq and Suriah (ISIS).

"Beragam pola yang telah dilakukan oleh gerakan radikal ISIS dalam merekrut anggotanya dan salah satu cara baru yang digunakan kelompok radikal ini, melalui jasa travel atau perjalanan keluar negeri dengan modus wisata maupun perekrutan tenaga kerja," kata Bupati Mamuju, Suhardi Duka saat membuka Seleksi Tilawatil Quran (STQ) ke VI di Mamuju, Selasa.

Menurut dia, ancaman bagi setiap daerah di Indonesia dengan tingkat masyarakatnya berkeinginan besar untuk bekerja diluar negeri akibat ingin memperbaiki ekonominya.

Karena itu, peningkatan kesejahtraan masyarakat merupakan salah satu solusi yang dianggap bisa mencegah merebaknya perekrutan ISIS yang saat ini mulai mencemaskan.

Langkah antisipasi yang dilakukan saat ini kata bupati, maka pemerintah daerah berupaya semaksimal mungkin dalam meningkatkan kesejahtraan rakyat demi menekan minat masyarakat untuk menjadi TKI, ini pun dilakukan tentu dengan pertimbangan akan bahayanya kedok perekrutan anggota ISIS tersebut.

"Di Indonesia, rekruitmnen ISIS cukup masif, kemarin saja sudah ditangkap orang yang mengirim WNI dengan modus wisata dan TKI. Ini menegaskan Indonesia salah satu negara yang menjadi pemasok anggota ISIS di Timur Tengah. Jelas ini juga ancaman bagi kita di daerah, maka dari itu kesejahtraan rakyat harus terus ditingkatkan," ujarnya.

Bupati dua periode ini menegaskan, Pemkab Mamuju terus berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kesejahtraan dan menekan angka pengangguran dengan cara memperluas lapangan kerja. Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap bersatu dan tidak mudah terprovokasi oleh gerakan radikal ini.

"Kita harus secara bersama-sama memperbaiki kesejahtraan bangsa dengan persatuan agar kita tidak dipecahbelah. ISIS itu dapat merusak persatuan dan melemahkan sistem ekonomi. Yang terpenting dilakukan Pemkab sekarang ini adalah menekan angka pengangguran agar warga kita tidak mesti harus menjadi TKI, lapangan kerja kita akan buka seluas-luasnya," tegas Suhardi.

SDK sapaan akrab Suhardi Duka menambahkan, pencegahan gerakan ISIS sangat perlu dilakukan mulai dari peran orang tua sampai kepada masyarakat. Pendidikan agama Islam sejak dini harus dimaksimalkan agar generasi tidak mudah terindoktrinisasi oleh gerakan ISIS.

"Peran orang tua dan semua lapisan masyarakat untuk memahami Islam sedalam-dalamnya sangat penting dilakukan mulai dari sekarang, agar generasi dan lapisan masyarakat tidak terpengaruh oleh doktrinasi ISIS," ungkap SDK yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sulbar ini. FC Kuen

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024