Makassar (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo mengatakan pembangunan Bandar Udara (Bandara) Perintis Buntu Kuni di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, sangat urgen untuk mendukung industri pariwisata.

"Bandara Buntu Kuni akan menjadi harapan besar bagi destinasi Tana Toraja, karena itu pembangunannya perlu dipercepat," kata Syahrul disela-sela kegiatan Musrembang di Makassar, Senin.

Menurut dia, bandara tersebut sangat penting untuk pengembangan industri pariwisata di Sulsel khususnya di Tana Toraja.

Dengan pembangunan bandara itu, lanjut dia, tentu destinasi Toraja akan semakin berkembang, karena selama ini animo wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Toraja sangat besar, hanya saja karena akses yang cukup ke lokasi, maka beralih ke daerah tujuan wisata lain.

Diakui, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sulsel masih sangat rendah, padahal Tana Toraja merupakan andalan wisata budaya bagi Sulsel dan menjadi impian wisatawan mancanegara.

Dia mengatakan, sebenarnya pihaknya bersama Gubernur Bali, I Made Mangku Pastike, di Denpasar sudah pernah menandatangani nota kesepahaman untuk merintis pengembangan pariwisata yang berakses dari Bali ke Toraja.

"Kendala yang dihadapi selama ini, karena wisatawan umumnya mengeluh untuk berkunjung ke Toraja, sebab dari Bali mereka harus ke Bandara Sultan Hasanuddin, lalu menempuh perjalanan darat yang melelahkan sejauh lebih 320 kilometer (km).

Bandara Buntu Kuni dirintis sejak 2010, pemerintah pusat mendanai bandara tersebut, sedangkan pembebasan lahannya oleh Pemerintah Kabupaten Tana Toraja.

Panitia sembilan juga sudah dibentuk Pemda untuk melakukan pembebasan lahan dan "land clearing" sejak 2011 dengan sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tana Toraja.

Proses pembebasan lahan itu menyisakan masalah hukum karena beberapa pejabat yang tergabung dalam tim sembilan tersandung kasus korupsi hingga sempat menghambat proses pembebasan lahan. Agus Setiawan

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024