Mamuju, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi menegaskan, belum ada jaringan ISIS di Sulawesi Selatan meskipun diakui memiliki simpatisan.

"Belum ada jaringan ISIS di Sulsel, jadi aksi teror yang di duga bom di salah satu kantor media di Makassar itu belum ada indikasi dilakukan oleh jaringan ISIS," kata Endi saat dikonfirmasi, Selasa.

Kantor Redaksi Kompas TV Makassar di Jalan Pengayoman, Makassar pada Senin (30/3) malam mendapat teror oleh seseorang yang diduga keberatan dengan pemberitaan Kompas TV mengenai ISIS dan perkembangan jaringan radikalismenya di Indonesia.

Sebuah bungkusan hitam yang diduga bom itu kemudian diamankan petugas penjinak bom tim Gegana Brimob Polda Sulselbar, namun setelah dideteksi dinyatakan itu bukan bom meskipun terdapat bateri dan perangkat lainnya.

Paket berisi bom itu sendiri disertai pesan yang mengatasnamakan kelompok Ansor Daullah Makassar yang isinya sebagai berikut : Kompas sampah Dari Islami State.

"Bismillah Kepada media-media Kafir terutama Kompas TV Kami yang terdzalimi menghimbaukan kepada kalian untuk berhenti dan

bertobat. Untuk tidak memfitnah kami. Jika kalian menganggap pemberitahuan ini hanyalah lelucon, sungguh kami akan menegan hukum Allah kepada kalian. Apakah kalian tidak melihat media-media yang dipenggal di Suriah dan Iraq ???" ttd Anshor Daulah Makassar.

Menanggapi hal tersebut, Endi mengimbau agar masyarakat tetap menjaga suasana kondusif dan tidak mudah terpancing dengan adanya isu ataupun teror yang dilakukan pihak-pihak tertentu.

Mengenai kelanjutan kasus teror bom pada media Kompas TV di Makassar, dia mengatakan, pihak terus melakukan pendalaman dan menelusuri kasus itu untuk mencari pelaku teror tersebut. Agus Setiawan

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024