Gorontalo (ANTARA Sulsel) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo terus berupaya mensosialisasikan tentang keberadaan bank data yang sudah dimiliki, sebagai wujud pencegahan penggunaan dan beredarnya barang haram tersebut.
Kepala BNNP Gorontalo Hamdan Dumbi di Gorontalo, Rabu, mengatakan, saat ini berbagai program dilaksanakan untuk melayani masyarakat serta seluruh komponen dalam memberantas narkoba dan miras.
dia menjelaskan, mulai tahun 2015 ini seluruh BNNP sudah harus memiliki bank data atau pusat infomasi tentang narkotika, baik fisik maupun non fisik harus terdata.
"Semua informasi tentang narkotika akan ada di bank data, sehingga perlu untuk disosialisasikan kepada masyarakat, terutama tehnik pengumpulan data," katanya.
Dia menjelaskan, hasil pengumpulan data dan informasi yang ada di bank data milik BNNP, nantinya akan diserahkan ke pusat, untuk dijadikan pedoman ataupun acuan kebijakan dalam merumuskan penetapan anggaran, di masing-masing daerah untuk tahun selanjutnya.
Dia mengatakan, dalam bank data tersebut akan tercantum berapa banyak kasus terutama untuk pengguna narkotika di Gorontalo, serta yang akan direhabilitasi, agar tidak menggunakan barang haram itu dan nantinya tidak tergantung atau kecanduan.
"Kita akan laporkan berapa data pengguna narkotika serta yang akan direhabilitasi, untuk memperoleh alokasi dana dari pusat," ujarnya.
Dia menjelaskan, dengan adanya bank data tersebut, maka masyarakat bisa mengakses data tersebut, sehingga langsung membandingkan pengguna narkoba di Gorontalo dengan daerah lainnya.
Pihaknya, lanjutnya, akan terus melakukan berbagai upaya untuk menjadikan Gorontalo bebas dari narkoba, termasuk melibatkan seluruh komponen baik tokoh agama, adat, masyarakat, pemerintah daerah, polisi, kejaksaan dan pengadilan.
"Kami jug melibatkan unsur perguruan tinggi serta institusi pendidikan di daerah ini, sehingga nantinya makin sempit gerakan yang dilakukan oleh para Bandar maupun sindikat," ucapnya. F.C. Kuen
Kepala BNNP Gorontalo Hamdan Dumbi di Gorontalo, Rabu, mengatakan, saat ini berbagai program dilaksanakan untuk melayani masyarakat serta seluruh komponen dalam memberantas narkoba dan miras.
dia menjelaskan, mulai tahun 2015 ini seluruh BNNP sudah harus memiliki bank data atau pusat infomasi tentang narkotika, baik fisik maupun non fisik harus terdata.
"Semua informasi tentang narkotika akan ada di bank data, sehingga perlu untuk disosialisasikan kepada masyarakat, terutama tehnik pengumpulan data," katanya.
Dia menjelaskan, hasil pengumpulan data dan informasi yang ada di bank data milik BNNP, nantinya akan diserahkan ke pusat, untuk dijadikan pedoman ataupun acuan kebijakan dalam merumuskan penetapan anggaran, di masing-masing daerah untuk tahun selanjutnya.
Dia mengatakan, dalam bank data tersebut akan tercantum berapa banyak kasus terutama untuk pengguna narkotika di Gorontalo, serta yang akan direhabilitasi, agar tidak menggunakan barang haram itu dan nantinya tidak tergantung atau kecanduan.
"Kita akan laporkan berapa data pengguna narkotika serta yang akan direhabilitasi, untuk memperoleh alokasi dana dari pusat," ujarnya.
Dia menjelaskan, dengan adanya bank data tersebut, maka masyarakat bisa mengakses data tersebut, sehingga langsung membandingkan pengguna narkoba di Gorontalo dengan daerah lainnya.
Pihaknya, lanjutnya, akan terus melakukan berbagai upaya untuk menjadikan Gorontalo bebas dari narkoba, termasuk melibatkan seluruh komponen baik tokoh agama, adat, masyarakat, pemerintah daerah, polisi, kejaksaan dan pengadilan.
"Kami jug melibatkan unsur perguruan tinggi serta institusi pendidikan di daerah ini, sehingga nantinya makin sempit gerakan yang dilakukan oleh para Bandar maupun sindikat," ucapnya. F.C. Kuen