Makassar (ANTARA Sulsel) - Dua kubu pengurus Partai Persatuan Pembangunan di Sulawesi Selatan saling memberikan ancaman pemecatannya satu sama lain terhadap kepengurusan tingkat daerah kabupaten dan kota jika tidak mempertegas "kiblatnya".

Koordinator Wilayah PPP Sulsel versi Djan Fariz, Andi Mariattang di Makassar, Selasa, sudah menyiapkan pengganti bagi Ketua DPD PPP Makassar yang tidak mau mengakui posisi Djan Faridz sebagai ketua umum.

"Busranuddin (Ketua DPD PPP Makassar) kan tidak mau mengakui Djan Faridz, jadi kami melakukan perubahan di struktur DPD Makassar. Itu sudah dirapatkan, sisa menunggu surat keputusan yang akan dikeluarkan DPP," sebutnya.

Andi Mariattang sendiri telah menyiapkan pengganti Busranuddin Baso Tika sebagai Ketua DPD PPP Makassar karena lebih memilih kubu Romahurmuziy. Pengganti yang disiapkan yakni Asdar Tumanggung.

Lebih jauh dia mengatakan, mengenai posisi Busranuddin sebagai legislator PPP di DPRD Kota Makassar besar kemungkinan bakal dilakukan pergantian antarwaktu (PAW).

"Dalam waktu dekat ini, kami memang akan mengevaluasi legislator yang masih membangkang dan segera melakukan pergantian. Itu termasuk anggota dewan lainnya," tegasnya.

Andi Mariattang pun berpesan kepada 24 DPC PPP se-Sulsel untuk menentukan sikap dan arah dukungan kepada salah satu kubu saja tanpa harus main dua kaki.

"Tidak bisa ada yang bermain dua kaki. Pilih yang mana Djan atau Romy. Kalau DPD berada di barisan Djan, maka segera dikukuhkan. Sebaliknya kami akan ganti kepengurusan yang bertentangan," tegasnya lagi.

Busranuddin Baso Tika yang dikonfirmasi terpisah mempersilahkan Andi Mariattang dan Taufiq Zainuddin menjalankan mekanisme dan aturan dari DPP PPP Djan Faridz termasuk membentuk pengurus DPD PPP Makassar dan juga PAW-nya.

"Saya tidak perlu mencampuri mereka, biarkan mereka menyelesaikan masalahnya," singkat Busranuddin melalui telepon genggamnya.

Meski begitu, Busranuddin berharap persoalan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP tidak merembes hingga ke daerah. Dirinya ingin PPP Makassar berada diantara salah satu kubu.

"Sebenarnya kisruh ini tidak perlu merembet ke daerah. Biarkanlah, mereka di DPP yang menyelesaikan masalahnya. Kita di daerah harusnya kompak saja menunggu putusan resmi," sebutnya.

Adapun Ketua DPW PPP Sulsel, Muhammad Aras, juga menegaskan kepada 24 DPD PPP di daerah untuk menentukan sikap dan memilih salah satu kubu.

"Saya persilahkan kalau ada yang ingin ke kubu Djan Faridz. Artinya dengan begitu namanya akan dicoret di struktur Romy dan pastinya kalau dia anggota dewan, siap-siap saja di PAW," tegas Aras.

Menurut Aras, ketegasan itu diambil lantaran kubu Taufiq cs yang terlebih dahulu menegaskan kepada DPD-nya untuk tidak bermain dua kaki. Begitu pula sebaliknya, Aras juga enggan "dimadu".

"Saya juga mempunyai ketegasan. DPD jangan coba-coba bermain dua kaki. Silahkan tentukan sikap, mau tetap sama kami atau menyebrang," tegasnya. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024