Maros, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Pangkalan Komando Operasi Angkatan Udara II mengelar upacara militer memperingati Hari Ulang Tahun TNI Angkatan Udara ke-69 tahun dirangkaikan HUT Penerbangan di lapangan Galactika, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis.

Upacara tersebut melibatkan 700 personel TNI bersama PNS terdiri dari tujuh kompi besar yakni POM, Pangkalan, Paskhas, Perwira Menengah, Perwira Pertama dan sejumlah PNS lingkup Koopsau setempat serta pensiunan dan sesepuh Koopsau.

Kepala Staf Komando Operasi Angkatan Udara II Marsekal Pertama TNI Dody Trisunu saat membacakan sambutan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna menyatakan ada beberapa hal yang harus dipedomani prajurit selama menjalankan tugas.

Pertama peningkatan keimanan dan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar insan Swa Bhuwana Paksa dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.

Kedua, lanjutnya, melaksanakan setiap tugas secara profesional dengan penuh disiplin, tanggungjawab dan senantiasa tetap berpegang teguh pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan delapan wajib TNI.

Ketiga, meningkatkan solidaritas sesama anggota Angkatan Udara, TNI, Polri dan masyarakat. Keempat, meningkatkan kepekaan terhadap perkembangan situasi dan kondisi lingkungan di sekitar jajaran agar dampak negatif yang ditimbulkan dapat dicegah secara dini.

Kemudian kelima, meningkatkan penguasaan terhadap teknologi , taati aturan hukum dan Hak Asasi Manusia dalam setiap pelaksaan tugas serta memperhatikan faktor keselamatan terbang dan kerja.

Terakhir keenam, mengembangkan sistem manajemen lingkungan untuk memenuhi standar internasional dan memastikan semua kegiatan dan operasi Angkatan Udara telah sesuai dengan standar, baik segi lingkungan dan peraturan yang terkait.

"Keberhasilan Angkatan Udara dalam mengembang tugas sebagai alat negara di udara, tidak lepas dari dukungan segenap lapisan masyarakat," kata Dody.

Dirinya juga merasa bangga dengan menyampaikan terima kasih, dan penghargaan setinggi-tingginya atas segala pengabdian prajurit selama mengembang tugas negara di udara.

TNI AU kata dia, merupakan alah satu pilar negara dibidang pertahanan yang tidak membedakan ras, agama dan kesukuan. Menyambut revolusi mental, lanjutnya TNI AU mampu melahiran konsep aerostrategi Indonesia diyakini menopang grand stategi Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Disadari untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia diperlukan kekuatan Angkatan Laut yang kuat namun juga sangat dibutuhkan kekuatan Angkatan Udara yang lebih kapabel dan mempu menghadirkan superioritas udara ketengah samudera sebagai `security coverage` bagi `naval forces`," paparnya.

Dody mengatakan dirinya percaya keberhasilan pelaksanaan tugas pokok Angkatan Udara tidak hanya ditentukan kualitas dan kuantitas alat utama sistem senjata udara, melainkan kemantapan dan kematangan jati diri serta loyalitas prajurit Angkatan Udara.

"Begitu juga dalam melaksanakan operasi penerbangan tidak ada ruang sedikitpun untuk kesalahan kecil apapun yang dapat berakibat fatal, sehingga dimanapun bertugas prajurit harus siap untuk memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negaranya," katanya. Agus Setiawan

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024