Jayapura (ANTARA Sulsel) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan pada Sabtu siang secara resmi menutup pendidikan pertama (Dikmata) TNI-AD gelombang II tahun ajaran 2015 di markas Rindam Cenderawasih, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Pada acara penutupan itu, nampak hadir sejumlah tamu undangan diantaranya Kapolres Jayapura AKBP Sondang Siagiaan mewakili Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende, Danrem 172/PWY Kolonel Inf Tri Yuniarto, Danrindam Kolonel TNI Djambar Marmo, para asisten dan kabalag serta ibu-ibu Persit Kodam XVII/Cenderawasih.

Dalam sambutan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan dihadapan ratusan prajurit dua (Prada) yang baru dilantik, ia meminta agar sumpah yang telah diucapkan adalah komitmen sebagai keputusan tertinggi yang langsung mengikat serta berkonsukuensi bagi prajurit yang diambil sumpahnya.

"Konsukuensi tersebut tidak saja dipertanggungjawabkan kepada bangsa dan negara tetapi juga kepada TYME, oleh karena itu jangan sekali-kali melanggar atau mengingkar janji setelah menjadi prajurit TNI AD dimana pun, kapan pun dan dalam keadaan bagaimana pun kalian bertugas," katanya.

"Perlu kalian pahami bersama tujuan pendidikan yang baru kalian alami bersama adalah untuk membentuk prajurit siswa calon tamtama menjadi tamtama TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit sapta marga memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar keprajuritan golongan tamtama serta jasmani yang samapta," lanjutnya.

Menurut dia, semua pihak memahami bahwa pendidikan yang ditempuh selama menjadi siswa calon prajurit tamtama bukanlah pendidikan yang ringan dan tidak dapat dilakukan setiap orang, hanya orang-orang terpilih dan seleksi yang ketat dengan ciri-ciri kepribadian sebagai berikut, memiliki komitmen yang kuat, semangat, kemauan, motivasi, ketekunan, keuletan dan kedisiplinan tiinggi serta didkung kondisi fisik prima untuk melaksanakannya.

"Meski pendidikan sudah selasai bukan bukan berarti selesai pula tanggungjawab berlatih tetapi kalian harus senantiasa mengasah kemampuan diri, dan belajar secara terus menerus agara menjadi prajurit yang tanggap, tanggon dan trengginas. Selain itu pegang teguh jati diri TNI, sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional," katanya.

Usai memberikan sambutan kepada ratusan prajurit tamtama, Pangdam Cenderawasih bersama tamu undangan disuguhkan keterampilan dan keahlian yang didapatkan selama menempuh lima bulan pendidikan pertama di Rindam.

Diantaranya, bongkar pasang berbagai jenis senjata api, yang diiringi dengan tari bendera Merah Putih, bela diri militer secara berkelompok dan adegan memecahkan bata dengan menggunakan kepala.

Usai acara unjuk kebolehan, Pangdam Cenderawasih bersama istri diberikan kesempatan memberikan ucapan selamat kepada tiga prajurit terbaik bersama keluarganya yakni Prada Arif Prasetyo, Prada Dwi Santoso dan Prada Pardi Patikupa.

Usai acara penutupan Dikmata TNI-AD gelombang II tahun 2012, Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan bersama istri dan para tamu berkesempatan memanen hasil kebun berupa sayur mayur dan ikan yang ditanam dan dipelihara oleh 193 tamtama dibelakang markas Rindam Cenderawasih.

"Ini merupakan hasil jerih payah dari para prajurit muda tadi yang baru dilantik sebagai dukungan dari program KASAD dibidang ketahanan pangan. Kodam Cenderawasih juga langsung menindaklanjuti program itu dengan memanfaatkan pekarangan yang ada ditiap lingkungan satuan, salah satunya hari ini yang kita panen, yakni ikan mujaer, sayur kangkung, tomat dan lainnya," katanya.

"Ini merupakan kebijakan dari Presiden Joko Widodo, yang diteruskan oleh Menteri Pertanian lewat Mou bersama Pak Kasad. Jadi ada dua program Kodam Cenderawasih, pertama secara internal yang sedang kita jalankan ini dan kedua eksternal berupa dukungan pertanian menanam padi, jagung dan kedelai bersama pemerintah daerah setempat, hanya terkendala alat pendukungnya seperti hand traktor tapi sudah disampaikan ke pusat," tambahnya. O. Tamindael

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor :
Copyright © ANTARA 2024