Mamuju (ANTARA Sulbar) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia asal Provinsi Sulawesi Barat meminta agar mahasiswa memprotes kampus di Sulbar yang tidak menyediakan perpusatakaan untuk menambah wawasan pengetahuan mahasiswa.
"Saya melihat sejumlah kampus di Sulbar tidak memiliki perpustakaan padahal itu sangat penting bagi kemajuan pendidikan," kata anggota DPD-RI, Asri Anas di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan kampus yang tidak memiliki perpustakaan tentu tidak akan maksimal dan layak meningkatkan pendidikan di daerah ini.
Oleh karena itu ia berharap pengelola kampus dapat memperbaiki kualitas kampusnya dengan menyediakan perpusatakaan bagi mahasiswa yang layak dan representatif bagi mahasiswa dalam meningkatkan pendidikannya.
Menurut dia, mahasiswa di Sulbar harus memulai mengkritik pendidikan di kampus mulai dari sistem pembelajaran yang tidak efektif meningkatkan pendidikan termasuk terhadap penyediaan perpustakaan kampus.
"Mahasiswa harus berani mengkritik kampus, bagaimana mau mengkritik peristiwa berbangsa dan bernegara diluar kampus, kalau didalam kampus sendiri banyak masalah yang paling penting dikritisi," katanya.
Ia mengatakan, kampus yang tidak memiliki perpustakaan layak harus dikritisi bahkan didemo karena pendidikan layak itu adalah hak yang mesti didapatkan generasi bangsa ini.
Menurut dia, pendidikan bangsa ini harus dibangun karena dengan begitu maka bangsa ini akan mampu maju dan berkembang dimasa mendatang. Agus Setiawan
"Saya melihat sejumlah kampus di Sulbar tidak memiliki perpustakaan padahal itu sangat penting bagi kemajuan pendidikan," kata anggota DPD-RI, Asri Anas di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan kampus yang tidak memiliki perpustakaan tentu tidak akan maksimal dan layak meningkatkan pendidikan di daerah ini.
Oleh karena itu ia berharap pengelola kampus dapat memperbaiki kualitas kampusnya dengan menyediakan perpusatakaan bagi mahasiswa yang layak dan representatif bagi mahasiswa dalam meningkatkan pendidikannya.
Menurut dia, mahasiswa di Sulbar harus memulai mengkritik pendidikan di kampus mulai dari sistem pembelajaran yang tidak efektif meningkatkan pendidikan termasuk terhadap penyediaan perpustakaan kampus.
"Mahasiswa harus berani mengkritik kampus, bagaimana mau mengkritik peristiwa berbangsa dan bernegara diluar kampus, kalau didalam kampus sendiri banyak masalah yang paling penting dikritisi," katanya.
Ia mengatakan, kampus yang tidak memiliki perpustakaan layak harus dikritisi bahkan didemo karena pendidikan layak itu adalah hak yang mesti didapatkan generasi bangsa ini.
Menurut dia, pendidikan bangsa ini harus dibangun karena dengan begitu maka bangsa ini akan mampu maju dan berkembang dimasa mendatang. Agus Setiawan