Makassar (ANTARA Sulsel) - Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) Sulawesi Selatan terus mematangkan kemampuan lima atletnya jelang tampil di kejuaraan nasional sepak takraw Piala Kartini di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, 26-28 April 2015.

Sekretaris Umum PSTI Sulsel, Saleh Gottang di Makassar, Senin, mengatakan seluruh atlet diharapkan bisa tampil maksimal pada dua nomor yang akan diikuti yakni nomor beregu dan double event putri.

"Kejurnas Piala Kartini memang hanya mempertandingan dua nomor. Mudah-mudahan seluruh atlet mampu menunjukkan kemampuan terbaik sekaligus membawa prestasi bagi Sulsel," katanya.

Mengenai kualitas lawan di Kejurnas Piala Kartini 2015, pihaknya tetap akan memberikan kewasapadaan pada tim Riau dan tuan rumah Jawa Barat. Prestasi tim Jabar dalam setiap pelaksanaan ajang yang kini menjadi angenda dua tahunan memang itu memang selalu tampil merepotkan.

Bahkan, kata dia, tim Jabar dalam beberapa pelaksanaan berhasil saling mengalahkan di babak final seperti halnya pada pelaksanaan 2012 dan 2013.

"Kejuaraan ini direncanakan diikuti hingga 20 daerah di Indonesia. Saya kira peluang kita untuk meraih prestasi masih terbuka lebar meski bukan hal yang mudah untuk kita wujudkan," jelasnya.

Pada pelaksanaan 2013 di Jakarta, tim Sulawesi Selatan gagal mempertahankan gelarnya sebagai juara umum setelah hanya merebut satu perak dan perunggu.

Tim sepak takraw Sulsel gagal meraih emas setelah kalah dari Riau pada babak final kategori double event dengan skor 3-2. Tim Sulsel juga hanya merebut juara ketiga di nomor beregu.

Hasil itu tentu jauh menurun dibandingkan pelaksanaan 2012 dimana pihaknya sukses keluar sebagai juara umum setelah mengoleksi satu emas (beregu) dan perak dari "double event".

Ketua Bidang Pelatihan dan Pertandingan PB PSTI itu menjelaskan, pihaknya terpaksa mengambil alih pelaksanaan karena tidak ada daerah yang bersedia menjadi tuan rumah.

Keputusan mengambil alih pelaksanaan juga karena ajang Piala Kartini memang sudah masuk dalam program dari PB PSTI. Maka ketika tidak ada daerah yang bersedia melaksanakan maka dialihkan ke PB PSTI.

Terkait ketidak-siapan daerah menjadi tuan rumah, pihaknya juga cukup memahami karena permasalahan anggaran yang terbatas yang dimiliki setiap pengprov.

Kondisi anggaran yang minim itupun sehingga PB PSTI dalam rakernas 2014 menyepakati dan memutuskan pelaksanaan Piala Kartini yang sebelumnya digelar setiap tahun kini diputuskan menjadi agenda dua tahunan.

"Pertimbangan diantaranya disesuaikan dengan kemampuan setiap daerah untuk mengikuti kejuaraan. Dengan hanya digelar sekali dalam dua tahun diharapkan semakin banyak yang berpartisipasi," ujarnya. J Suswanto

Pewarta : Abdul Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024