Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Sulawesi Selatan, Andi Syamsul Alam Mallarangeng menyatakan, jabatan Ketua Demokrat tidak akan menjamin seseorang untuk diusung pada pemilihan kepala daerah di 11 kabupaten akhir tahun ini.

"Status ketua atau kader bukan jaminan akan ditunjuk menjadi calon kandidat pada pilkada nanti, tetapi semua orang yang mendaftar punya kesempatan yang sama," ujarnya yang ditemui pada uji kelayakan dan kepatutan di Makassar, Selasa.

Andi Syamsul Alam Mallarangeng saat menguji bakal calon kepala daerah di 11 kabupaten itu mengatakan, DPD Demokrat Sulsel melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) semata-mata ingin mencari figur yang betul-betul layak untuk diusung pada Pilkada serentak.

Menurut dia, Partai Demokrat mencari kandidat yang memiliki peluang menang dan dukungan dari masyarakat itu sendiri karena Demokrat sudah menargetkan akan memenangkan pilkada.

"Walaupun kita ketahui kandidat tersebut adalah seorang kader bahkan sebagai ketua Partai Demokrat yang ada di daerah, namun tidak respek dengan masyarakat, jelas kita akan berikan kepada calon eksternal," ujarnya.

Pada fit and proper test itu, sedikitnya tujuh Ketua DPC Demokrat ikut bersaing dengan puluhan bakal calon bupati untuk memperebutkan rekomendasi partai pada pilkada mendatang.

Bahkan ketujuh Ketua DPC Demokrat itu mengklaim rekomendasi akan diterimanya. Mereka diantaranya, Nur Husain (Luwu Timur), Andi Mahfud (Bulukumba), Andi Maddusila (Gowa), Aras Muhammadiyah (Soppeng), Viktor Datuan Batara (Tana Toraja), Andi Haeruddin (Barru) dan Junaedi Faisal (Selayar).

Hal ini ditekankan oleh tim desk pilkada setelah beredar wacana bahwa ketua parpol Demokrat yang ada di daerah melakukan pengklaiman bahwa dirinyalah yang akan diusung.

Sebelumnya, desk pilkada mendapatkan SMS dari bakal calon dari Selayar yang menyebutkan bahwa desk pilkada sudah jelas akan mengusung dari kader itu sendiri.

Hal itu dibantah langsung oleh Sekretaris Desk Pilkada Demokrat Jafri Timon Rola. Secara tegas, ia mengatakan bahwa posisi ketua atau kader tidak menjamin akan diusung oleh pilkada dan semua masyarakat punya kesempatan yang sama.

"Bahwa di Demokrat nanti ada yang pasti setelah selesai semua tahapan penjaringan. Jadi, jangan dengar pernyataan orang-orang tertentu, termasuk peryataan oknum-oknum kader siapapun itu. Semua bakal calon yang mengikuti seluruh tahapan memiliki peluang untuk mengenderai Demokrat," tegasnya.

Sementara, Wakil Bupati Soppeng Aras Muhammadiyah yang juga sebagai ketua DPC Demokrat Soppeng mengatakan, dirinya lebih memberikan sepenuhnya keputusan itu ke partai.

"Saya siap sebagai 01 atau 02 bahkan juga tidak diusung, saya tetap siap. Pilkada ini saya berpikir realistis saja, tidak mungkin juga Demokrat akan menyerahkan partainya ke orang lain," tegasnya. ***2***

(T.KR-MH/B/F003/F003) 21-04-2015 20:25:32

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024