Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Pengawas Pemilihan Umum Sulawesi Selatan meminta kepada partai politik untuk tidak alergi lagi dengan pengawasan karena selama ini dalam proses seleksi di tingkat internal, parpol tidak ada yang menyentuh dan mengawasi.

"Sekarang ini beberapa isu yang sangat stategis adalah bahwa parpol tidak boleh lagi alergi. Pengawasan akan mulai dilaksanakan. Mengawasi parpol dalam menentukan calon kandidatnya," ujar Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi di Makassar, Minggu.

Dia mengatakan, aturan yang mendukung Bawaslu dan Panwaslu saat ini adalah partai politik dalam menentukan calon kandidatnya tidak diperkenankan untuk meminta mahar politik.

"Sudah dibuat peraturannya sesuai dengan perubahan Undang Undang Nomor 8 tahun 2015, di mana ada aturan di situ dilarang untuk memberikan imbalan kepada partai politik dan gabungan partai politik dalam proses pencalonan," katanya.

Untuk itu, Laode akan memaksimalkan pengawasan Pilkada. Bawaslu dan Panwaslu disebutnya akan hadir di tengah-tengah proses seleksi partai politik yang diklaim dilakukan secara demokratis.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Prof Dr Muhammad menekankan kepada seluruh komisioner Panitia Pengawas Pemilu yang berjumlah 33 orang untuk membatasi pertemanannya terlebih dengan para tim sukses.

"Kebiasaan orang di Sulsel itu selalu nongkrong di warung kopi dan kalau bisa para komisioner harus tahan diri saja dan sebaiknya ngopi di rumah saja," ujarnya saat melakukan agenda sosialisasi selama sehari di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Muhammad mengatakan, kebiasaan minum kopi di warung terkhusus bagi para komisioner sebelumnya itu sudah tidak perlu lagi dilakukan pada periode sekarang.

Karena berdasarkan pengalaman pada pemilu-pemilu sebelumnya, banyak komisioner hampir setiap hari ngopi bareng dengan para bakal calon atau tim suksesnya sehingga timbul rasa ketidakprofesionalannya terhadap mereka jika pelanggaran terjadi.

"Selama ini, awal kecurangan penyelenggara dan pengawas dimulai di warung kopi. Untuk itu, lebih baik banyak bersantai di kantor saja ketimbang di warkop," katanya. T Susilo

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024