Makassar (ANTARA Sulsel) - Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) menyebut jika pemilihan kepala daerah di 11 kabupaten, Sulawesi Selatan akan memberikan efek positif pada perekonomian dengan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Pilkada apapun sistemnya, bukanlah pemicu terjadinya inflasi. Malahan saya pikir bagus bagi pertumbuhan ekonomi," ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I Sulampua, Causa Iman Kirana di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang digelar di 11 kabupaten se-Sulsel itu diyakininya tidak akan memicu terjadinya inflasi.

Sebaliknya, pilkada berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Causa mencontohkan, pengalaman saat pelaksanaan pemilihan presiden (Pilres) lalu, muncul kekhawatiran bakal terjadi inflasi secara nasional hingga 0,2 persen. Namun kenyataannya setelah Pilpres tidak terjadi.

"Di Sulsel saja Pilkada digelar serentak di 11 kabupaten. Itu saja sudah jelas akan meningkatkan konsumsi masyarakat, utamanya para calon kepala daerah. Otomatis mereka memerlukan alat peraga kampanye seperti baligho, brosur, ataupun spanduk," imbuhnya.

Lain halnya dengan dunia investasi, menurut Causa, tetap menunggu apakah pelaksanaan Pilkada nantinya berjalan aman atau tidak. Dia mengatakan, menjelang Pilkada pergerakan dunia investasi biasanya akan berputar lamban.

"Makanya kita berharap dengan sistem baru ini, Pilkada bisa berjalan lancar tanpa adanya riak-riak yang jelas merugikan perekonomian daerah penyelenggara," pungkasnya. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024