Makassar (ANTARA Sulsel) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise bersama Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia Anoja Wijeyesekera mengunjungi pusat pembinaan anak pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar, Kamis.

Dalam kunjungannya mereka disambut puluhan anak sekolah SD Borong Jambua di wilayah TPA sekitar dan terjadi tanyajawab antara menteri dan puluhan anak-anak yang masih menggunakan seragam putih merah tersebut.

"Jadi tidak ada lagi pukul-pukul disini kan, apa semua disini sudah punya akte kelahiran, mohon kekerasan anak jangan sampai terjadi disini yah," kata Yohana kepada disambut riuh puluhan anak-anak yang sejak tadi menanti kedatangannya.

Bahkan sejumlah anak mempertanyakan namanya dan adapula bertanya apakah anak-anak bisa dipekerjakan mencari uang oleh orang tuanya.

Guru Besar Universitas Cendrawasih ini kemudian menjawab dengan tersenyum saat menyebut namanya yang berasal dari Papua. Sementara pekerja anak dirinya menegaskan itu dilarang oleh Undang-undang.

"Saya orang papua, nama ibu Yohana Susana Yambise. Anak-anak diprioritaskan belajar dan tugasnya hanya belajar. Masih adakah anak-anak bekerja ditempat ini?, itu tidak boleh orang tua bisa kena pidana karena melanggar Undang-undang," paparnya kepada mereka.

Pada kesempatan itu pemerintah provinsi dan kota Makassar memberikan bantuan pembinaan kepada para siswa tersebut serta yayasan Pabbata Ummi sebagai pendamping PAUD dan Sanggar Pembinaan Warga di Pusat Pembinaan Anak Pemulung TPA Antang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Ketua Yayasan Pabatta Ummi Sulsel Makmur pada kesempatan itu mengatakan pihaknya telah mendampingi sebanyak 614 anak pemulung usia antara 4-18 tahun termasuk bagaimana menyekolahkan mereka.

"Kami berharap kedatangan ibu menteri kesini tidak hanya bersifat seremoni belaka, tetapi ada efek yang ditimbulak terkait program tidak adanya kekerasan di sekolah, dirumah dan lingkungannya," ujar dia.

Selain itu pihaknya mengharapkan agar bagaimana kementerian terkait memberikan program kepada Pemeritah Provinsi Sulsel dan Kota Makassar dalam hal kelanjutan pendidikan bagi anak kurang mampu.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Kota Makassar Andi Tenri Palallo juga mengatakan berterima kasih atas kedatangan menteri di tempat kumuh tersbut yang dipenuhi aroma kurang menyenangkan.

"Kami sangat berterima kasih atas kedatangan ibu menteri kesini, tentunya kedatangan menteri akan berpengaruh pada kondisi psikis anak-anak yang ingin diperhatikan untuk menjadi semangat terus bersekolah," katanya.

Tenri menambahkan sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dirinya menghimbau kepada masyarakat agar memperhatikan hak anak-anak.

"seperti hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak partisipasi terhadap anak-anak Indonesia sebagai bagian untuk melanjutkan generasi Indonesia yang cerdas, terampil dan hebat," tambahnya. Agus Setiawan

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024