Palu (ANTARA Sulsel) - PT PLN Cabang Palu, Sulawesi Tengah, menjamin kecukupan pasokan dan kualitas listrik untuk mendukung iven bahari internasional Sail Tomini 2015.
"PLN dan semua pihak terkait terus berbenah untuk menyediakan listrik secara memadai agar kegiatan tersebut berjalan lancar dan sukses," kata Manager PT PLN Area Palu, Novalince, Jumat.
Menurut dia, sebagian daerah di Sulteng, termasuk Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong yang akan menjadi pusat aktivitas Sail Tomini tersebut, sekarang sudah disuplai listrik dari PLTA Poso.
Khusus sistem kelistrikan Kota Palu melayani kebutuhan listrik masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong, Sigi dan Donggala.
Selain menjaga pasokan listrik dari PLTA Poso sebesar 24 MW agar berjalan lancar, PLN Area Palu juga tetap menjaga kontinuitas suplai daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Mpanau, Kecamatan Taweli dan Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) di pusat pembangkit listrik Silae, Kecamatan Palu Barat.
Mengenai kebutuhan daya listrik untuk seluruh kegiatan Sail Tomini, Novalince tidak menyebutkan, namun data diperoleh dari panitia daerah Sail Tomini Kabupaten parigi Moutong mencatat kebutuhan daya sekitar 1.500.000 VA.
Rincian adalah untuk anjungan nusantara Pantai Kayu Bura 329.000 VA, anjungan Pantai Lebo sebagai lokasi pameran potensi daerah 270.000 VA, lokasi pentas budaya di perbukitan desa Pangi 147.000 VA, tambahan daya pada 600 rumah warga yang akan dijadikan tempat akomodasi (homestay) 780.000 VA serta penerangan jalan umum dari Toboli sampai Bambalemo 4.400 VA.
Kabupaten Parigi Moutong ditetapkan menjadi tuan rumah Sail Tomini 2015 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2014 dengan lokasi puncak acara di Pantai Pangi, Kecamatan Parigi Utara, sekitar 75 kilometer sebelah barat Kota Palu.
Upacara puncak kegiatan bahari akbar ini akan dihadiri Presiden Joko Widodo pada 19 September 2015.
Sail Tomini 2015 diperkirakan akan dikunjungi 10.000-an orang baik pra, selama, dan pascaacara puncak, sehingga perhelatan ini akan memberikan dampak positif kepada perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Parigi Moutong. R. Malaha
"PLN dan semua pihak terkait terus berbenah untuk menyediakan listrik secara memadai agar kegiatan tersebut berjalan lancar dan sukses," kata Manager PT PLN Area Palu, Novalince, Jumat.
Menurut dia, sebagian daerah di Sulteng, termasuk Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong yang akan menjadi pusat aktivitas Sail Tomini tersebut, sekarang sudah disuplai listrik dari PLTA Poso.
Khusus sistem kelistrikan Kota Palu melayani kebutuhan listrik masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong, Sigi dan Donggala.
Selain menjaga pasokan listrik dari PLTA Poso sebesar 24 MW agar berjalan lancar, PLN Area Palu juga tetap menjaga kontinuitas suplai daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Mpanau, Kecamatan Taweli dan Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) di pusat pembangkit listrik Silae, Kecamatan Palu Barat.
Mengenai kebutuhan daya listrik untuk seluruh kegiatan Sail Tomini, Novalince tidak menyebutkan, namun data diperoleh dari panitia daerah Sail Tomini Kabupaten parigi Moutong mencatat kebutuhan daya sekitar 1.500.000 VA.
Rincian adalah untuk anjungan nusantara Pantai Kayu Bura 329.000 VA, anjungan Pantai Lebo sebagai lokasi pameran potensi daerah 270.000 VA, lokasi pentas budaya di perbukitan desa Pangi 147.000 VA, tambahan daya pada 600 rumah warga yang akan dijadikan tempat akomodasi (homestay) 780.000 VA serta penerangan jalan umum dari Toboli sampai Bambalemo 4.400 VA.
Kabupaten Parigi Moutong ditetapkan menjadi tuan rumah Sail Tomini 2015 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2014 dengan lokasi puncak acara di Pantai Pangi, Kecamatan Parigi Utara, sekitar 75 kilometer sebelah barat Kota Palu.
Upacara puncak kegiatan bahari akbar ini akan dihadiri Presiden Joko Widodo pada 19 September 2015.
Sail Tomini 2015 diperkirakan akan dikunjungi 10.000-an orang baik pra, selama, dan pascaacara puncak, sehingga perhelatan ini akan memberikan dampak positif kepada perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Parigi Moutong. R. Malaha