Luwu Timur, Sulsel (ANTARA Sulsel)  - Koordinator Towuti Drilling Project (TDP) Adi Wicaksono menyatakan pihaknya terus melakukan sosialiasi intens untuk menyampaikan bahwa TDP bukan pengeboran mencari minyak dan gas namun untuk tujuan penelitian ilmiah.

Adi Wicaksono di Sorowako Luwu Timur, Kamis, mengatakan, TDP ini sebenarnya hanya ingin mendapatkan beberapa sedimen atau endapan lumpur untuk mempelajari perubahan iklim dan lingkungan di Sulawesi sejak ribuan tahun yang lalu.

"Ketakutan masyarakat yang menolak TDP itu karena mengira pengeboran minyak dan tambang. Namun persepsi itu tentu salah karena apa yang kita lakukan untuk mempelajari perubahan iklim di Sulawesi secara umum," jelasnya.

Mengenai ketakutan warga, dirinya juga memahami karena proyek pengeboran ini memang berdekatan dengan konvensi tambang PT Vale. Namun demikian, masyarakat juga sepatutnya mendapatkan informasi yang benar yang tentu saja dengan melakukan sosialiasi secara rutin ke masyarakat.

Ia menjelaskan, pihak TDP pada dasarnya sudah melakukan sosialiasi sejak lama mulai dari masyarakat, lurah, dan DPRD setempat. Dalam sosialiasi itu sudah dijelaskan jika pengeboran yang dilakukan tidak akan sampai ke kerak bumi.

Namun, lanjutnya, kata Pengeboran ini mungkin membuat masyarakat apatis atau trauma dengan kejadian ditempat lain. Masyarakat juga sudah meminta jaminan jika terjadi efek negatif bagaimana penanggulangannya.

"Kami yakin pengeboran ini tidak akan memberikan efek negatif karena sesuai dengan mekanisme internasional dan sudah terbukti disejumlah negara lain," katanya.

Terkait ambang batas aman untuk keamanan sehingga tidak terjadi seperti halnya di Sidoarjo, dirinya mengaku jika lokasi TDP ini tidak sama karena tidak memiliki gas dan minyak.

Bahkan untuk wilayah memiliki gas dan minyak, pengeboran itu harus melalui kedalaman hingga 500 meter. Hal itu juga berbeda karena dalam proyek TDP ini hanya diperkirakan mencapai 150 meter atau tidak sampai 200 meter.

Terkait lumpur endapan di Danau Towuti, kata dia, tiap lapisannya menyimpan material yang dapat menceritakan tetang lingkungan di dalam dan di sekeliling danau selama danau itu ada. Material paling tua terletak di dasar danau sedangkan material paling muda terletak di atas. Adapun untuk material baru diendapkan terus menerus.

Mengenai manfaat TDP bagi Indonesia, kata dia, selain memperkenalkan Danau Towuti ke dunia internasional, juga menjadi ajang peneliti dan mahasiswa Indonesia dari ITB, Unhas, Universitas Halu Oleo, Universitas Sam Ratulangi dan lembaga ilmu pengetahuan Indonesia untuk mempelajari teknik pengeboran dengan peneliti dan mahasiswa mancanegara.

Penelitian ini sebelumnya menghasilkan beberapa publikasi ilmiah di jurnal internasional.

"Penelitian ini juga bisa mengetahui spesies apa saja yang terdapat di Danau Towuti. Peneliti dan mahasiswa S3 yang terlibat berasal dari Amerika Serikat, Jerman, Swiss, dan Kanada dari berbagai disiplin ilmu seperti paleoiklim, geologi, geokimia, geomagnietik, limnologi dan geomikrobiologi," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024