Makassar (ANTARA Sulsel) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pembangunan irigasi harus dilihat secara holistik termasuk pembangunan bendungan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

"Kalau melihat satu persoalan itu harus holistik, kalau melihatnya satu-satu tempat, lalu tiba-tiba mengatakan belum jalan, saya tahu yang dikatakan di Sidrap," kata Amran menanggapi keresahan masyarakat Sidrap karena lokasi pencanangan pembangunan irigasi di wilayahnya belum dibangun, Jumat.

Menurut dia, laporan masyarakat Sidrap telah diterima dan kemudian diberikan penjelasan bahwa pembangunan di wilayah terusan irigasi itu sudah mencapai 70 persen.

Di sela-sela kunjungannya di Universitas Hasanuddin, Kamis (28/5), Mentan mengatakan di seluruh Indonesia pembangunan fisik irigasi hingga kini sudah mencapai 800 ribu hektare. Padahal biasanya setiap tahun hanya sekitar 2.000 hektare.

"Ini baru empat bulan efektif sudah 800 ribu hektare, suatu lompatan yang luar biasa dilakukan teman-teman Kementerian Pertanian," katanya.

Hal itu terjadi, lanjut dia, karena pihaknya mengubah strategi untuk mengatasi tujuh komoditas impor di antaranya padi, jagung, kedelai, gula dan daging.

Berkaitan dengan hal tersebut, dia mengimbau masyarakat untuk memperhatikan keunggulan komparatif suatu daerah misalnya Kabupaten Jeneponto atau Gorontalo itu keunggulannya jagung.

Menurut Mentan, khusus Gorontalo baru-baru ini sudah melakukan ekspor jagung sebanyak 50 ribu ton ke Filipina dan hal itu merupakan loncatan yang luar biasa.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024