Mamuju (ANTARA Sulbar) - Harga rempah-rempah yang dijual pedagang di pasaran di Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mulai melonjak menjelang bulan suci Ramadhan 1436 Hijriah.
Pemantauan di pasar regional Mamuju, Minggu, memperlihatkan harga rempah rempah yang dijual pedagang di pasar regional Mamuju seperti bawang merah dan cabai merah mengalami kenaikan.
Harga bawang merah yang sebelumnya sekitar Rp30.500 per kg naik menjadi Rp40.000 per kg. Begitu juga dengan harga cabai yang sebelumnya sekitar Rp20.000 kini naik menjadi Rp25.000 per kg.
Selain itu harga jeruk nipis yang biasanya dibeli warga Rp1000 untuk tiga biji jeruk nipis kini harganya naik menjadi Rp1000 perbiji.
Salah seorang pedagang di pasar, Imma mengatakan kenaikan harga tersebut terjadi karena permintaan masyarakat terhadap kebutuhan pokok tersebut juga tinggi jelang ramadhan ini.
"Kalau permintaan tinggi sedangkan stok barang terbatas, jadi otomatis harga naik, dibulan ramadhan otomatis naik karena permintaan tinggi," katanya.
Menurut dia, distributor menaikan harga kebutuhan masyarakat itu, jadi pedagang pengecer juga menaikkan harganya.
Akibat kenaikan harga tersebut ibu rumah tangga di Mamuju Bia mengeluh karena kebutuhan pokok tersebut sangat diperlukan menjelang bulan ramadhan ini.
"Kalau harga naik, pasti kami kesulitan memenuhi kebutuhan kami," katanya.
Pemantauan di pasar regional Mamuju, Minggu, memperlihatkan harga rempah rempah yang dijual pedagang di pasar regional Mamuju seperti bawang merah dan cabai merah mengalami kenaikan.
Harga bawang merah yang sebelumnya sekitar Rp30.500 per kg naik menjadi Rp40.000 per kg. Begitu juga dengan harga cabai yang sebelumnya sekitar Rp20.000 kini naik menjadi Rp25.000 per kg.
Selain itu harga jeruk nipis yang biasanya dibeli warga Rp1000 untuk tiga biji jeruk nipis kini harganya naik menjadi Rp1000 perbiji.
Salah seorang pedagang di pasar, Imma mengatakan kenaikan harga tersebut terjadi karena permintaan masyarakat terhadap kebutuhan pokok tersebut juga tinggi jelang ramadhan ini.
"Kalau permintaan tinggi sedangkan stok barang terbatas, jadi otomatis harga naik, dibulan ramadhan otomatis naik karena permintaan tinggi," katanya.
Menurut dia, distributor menaikan harga kebutuhan masyarakat itu, jadi pedagang pengecer juga menaikkan harganya.
Akibat kenaikan harga tersebut ibu rumah tangga di Mamuju Bia mengeluh karena kebutuhan pokok tersebut sangat diperlukan menjelang bulan ramadhan ini.
"Kalau harga naik, pasti kami kesulitan memenuhi kebutuhan kami," katanya.