Makassar (ANTARA Sulsel) - Suasana kerja di kantor DPRD Makassar yang tadinya hening berubah seketika setelah pasukan Penanggulangan Teror (Gultor) Raider langsung memberondong para teroris dengan tembakan dan membebaskan sandera.

Aksi simulasi pembebasan sandera yang diperagakan pasukan dari Batalyon Infanteri 700/Raiders berhasil membebaskan Ketua DPRD Makassar Farouk Mappaselling Betta dan Sekretaris DPRD Adwi Amin Umar yang sempat disandera oleh teroris asal Poso dan kelompok Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Rabu.

Simulasi pembebasan sandera ini diskenariokan di Kantor DPRD Makassar dimana penyanderaan pertama kali dilakukan oleh beberapa anggota Satpol PP karena mendapat hasutan dari teroris asal Poso.

Mendapat laporan, pasukan dari Yonif Linud 700/Raiders langsung bergerak untuk menumpas gerombolan tersebut serta membebaskan Ketua DPRD dan beberapa anggota lainnya.

Begitulah skenario simulasi antiteror yang dijelaskan oleh Komandan Tim Gultor Yonif 700/Raider Amri Ishak. Dia mengatakan, pembebasan dilakukan dengan dramatis.

"Skenarionya, Ketua DPRD Makassar dan Sekwan disandera oleh teroris bekerja sama dengan teroris asal Poso akibat dari tidak diperhatikannya kesejahteraan para Polisi Pamong Praja ini," katanya.

Amri menambahkan bahwa tujuan dari simulasi ini untuk pemeliharaan kemampuan yang dimiiki pasukan untuk pengamanan kota Makassar dari gangguan teroris.

"Diharapkan dengan simulasi ini akan siap setiap saat apabila terjadi penyanderaan oleh teroris. Ini materi puncak dari rangkaian latihan pemeliharaan kemampuan Raider yg dilaksanakan satu kali dalam setahun," katanya.

Simulasi yang berlangsung tidak lebih dari satu jam tersebut cukup menegangkan. Suara tembakan sempat mengagetkan seluruh staf dan legislator DPRD Kota Makassar.

Ketua DPRD Kota Makassar Farouk M Betta mengaku kagum dengan aksi penyelamatan yang dilakukan pasukan Gultor Ynoif 700/Raider itu. Ia juga mengaku kaget dengan suara tembakan yang tidak diprediksi sebelumnya.

"Kita apresiasi, semoga semakin tanggap terhadap situasi yang kemungkinan bisa terjadi di Makassar," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024