Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengurus Provinsi Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Sulawesi Selatan menyiapkan sekitar 20 atlet untuk menghadapi kejurnas anggar sekaligus babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat, 5-11 September 2015.

Pelatih Anggar Sulsel Irawati Sir Idar di Makassar, Senin, mengatakan 20-an atlet itu terdiri dari atlet pra kadet, kadet, junior dan senior yang akan memperkuat tim Sulsel pada pra-PON 2015.

"Untuk pelaksanaan kejurnas 2015 ini memang sekaligus dijadikan sebagai ajang pra-PON. Kami tetap berencana mengikuti seluruh kategori yang dipertandingkan mulai dari pra kadet, kadet, junior dan senior," jelasnya.

Untuk tim senior yang akan berlaga di pra-PON 2015, kata dia, terdapat sebanyak 14 atlet yang semuanya telah bergabung dalam program pembinaan "Sulsel Maju II" yang memang diproyeksikan mengikuti agenda pra-PON.

Dari 14 atlet tersebut sudah termasuk tiga diantaranya atlet yang baru saja memperkuat timnas di SEA Games 2015 yakni Muhammad Haerullah, Isnawati Sir Idar dan Arianto.

Ia menjelaskan, untuk atlet yang dipersiapkan mengikuti pra-PON memang menjadi prioritas utama diberangkatkan. Adapun untuk atlet yang berlaga di pra-kadet, kadet dan junior, tentunya masih tergantung ketersediaan anggaran.

"Namun berdasarkan jumlah atlet yang kita ikutkan di kejurnas 2014 memang jumlahnay sekitar itu. Kami tentu akan berupaya untuk melibatkan seluruh atlet yang telah kita persiapkan demi mengangkat prestasi Sulsel," katanya.

Terkait peluang Sulsel khususnya tim senior merebut tiket PON 2016, dirinya mengaku cukup optimistis. Pengalaman dan prestasi atlet di kejuaran sebelumnya termasuk SEA Games 2015 diharapkan bisa mengangkat moral dan prestasi atlet secara keseluruhan.

"Peluang kita sama halnya dengan daerah yang lain. Namun demikian, kita tentu berharap agar Sulsel bisa meloloskan seluruh atlet sehingga menjaga peluang kita di PON 2016," ucapnya.

Sementara terkait pencapaian tiga atlet Sulsel di SEA Games 2015, dirinya mengaku jika atlet Sulsel tersbeut hanya mampu merebut tiga medali perunggu.

"Soal apakah itu sudah maksimal atau tidak, saya kira pak Harry Jost yang paling layak menjawabnya karena menjadi manajer tim," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024